freightsight
Jumat, 19 April 2024

INFO INDUSTRI

Demi Menstabilkan Harga AS Ingin Melarang Ekspor Minyak

25 November 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor minyak

Oil Freight © rdlncl via Pixabay

• Pemerintah Amerika terus mendapatkan desakan untuk melarang ekspor minyak, demi menstabilkan harga minyak yang terus melonjak.

• Goldman Sachs pada bulan lalu juga menyampaikan pada klien, bahwa larangan ekspor akan menjadi kntraproduktif dan kemungkinan akan memberikan dampak bullish pada harga bahan bakar eceran.

Sekitar 12 orang anggota Partai Demokrat saat ini sedang mendesak Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk bisa menghentikan kenaikan harga minyak. Salah satu upaya yang mereka desak adalah dengan melakukan pelarangan ekspor minyak, dan bukan hanya sekedar melepaskan cadangan minyak strategis.

Desakan ini tentunya akan menambah tekanan yang dirasakan oleh Gedung Putih. Salah satu desakan tersebut dikirim melalui sebuah surat untuk Biden, pada Senin (22/11). Bahkan, pihak yang mendesak Biden juga merupakan anggota dari partainya sendiri, desakan tersebut adalah agar Biden mau menurunkan harga minyak di SPBU.

Sebenarnya berbagai desakan yang diberikan untuk Gedung Putih masih terbilang wajar, karena nyatanya saat ini ada begitu banyak warga yang merasa marah karena harga BBM yang terus meningkat. Selain itu, terjadi pula lonjakan harga minyak yang membuat inflasi AS melonjak sampai level yang sang sangat tinggi dalam beberapa dekade ini.

"Kita harus menggunakan semua alat yang kita miliki untuk menurunkan harga bensin dalam jangka pendek," bunyi surat itu.

Para anggota dari Partai Demokrat saat ini sedang menyarankan untuk secara serius mempertimbangkan kebijakan melakukan pelarangan ekspor minyak. Sebelumnya juga diketahui bahwa beberapa pakar juga sudah memperingatkan langkah ekspor minyak bisa menjadi bumerang tersendiri untuk Amerika Serikat.

"Larangan ekspor minyak mentah AS akan meningkatkan pasokan domestik dan menekan harga untuk keluarga AS," kata surat itu.

Meskipun demikian, Goldman Sachs pada bulan lalu juga menyampaikan pada klien, bahwa larangan ekspor akan menjadi kntraproduktif dan kemungkinan akan memberikan dampak bullish pada harga bahan bakar eceran.

Hal ini tidak lain dan tidak bukan dikarenakan, minyak memang merupakan komoditas yang diperdagangkan secara global, dan harga minyak Amerika serikat akan ditetapkan oleh patokan minyak Brent. Karena itu, apabila dunia kehilangan akses ke barel Amerika serikat, maka harga Brent kemungkinan juga akan naik karena kurangnya pasokan.

"Tanggung jawab utama kami adalah bagaimana kami menurunkan biaya untuk kelas pekerja Amerika," kata Ketua Kongres dari Demokrat Ro Khanna.