freightsight
Jumat, 22 November 2024

PENGIRIMAN LAUT

Pada Tahun Depan Tarif Logistik dan Pelayaran Kemungkinan Masih Akan Naik

11 Januari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Logistik pelayaran

Terminal Teluk Lamong via Istimewa

• Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan bahwa perbaikan kinerja ekonomi akan terus berlanjut hingga tahun depan, yang mana hal tersebut kemungkinan akan berdampak pada sektor logistik serta pelayaran.

• Indra juga memprediksi bahwa nantinya akan ada terjadinya perubahan pola perdagangan, sebagaimana dampak dari ketidakpastian situasi akibat varian Omicron. Karena itu, diharapkan para pelaku usaha akan bisa melakukan antisipasi terhadap masalah tersebut.

Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan bahwa perbaikan kinerja ekonomi akan terus berlanjut hingga tahun depan, yang mana hal tersebut kemungkinan akan berdampak pada sektor logistik serta pelayaran.

Indra Darmawan selaku Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi, menyampaikan keyakinannya terhadap pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia, nantinya juga akan memberikan berkah masih tingginya harga-harga komoditas di pasar ekonomi dunia. Dengan kondisi di mana harga komoditas yang terbilang masih tinggi, maka sektor pelayaran dan logistik juga akan menerima dampaknya, karena kemungkinan tarif logistik dunia juga akan melonjak.

“Ini akan berimbas ke bidang shipping, di mana diperkirakan harga-harga logistik dunia itu masih belum akan turun tahun depan. Jadi, tarif untuk pengangkutan barang lintas negara global diperkirakan masih akan tinggi. Sampai ada beberapa analis memperkirakan keseluruhan 2022 masih akan tinggi bahkan sampai 2023,” ujarnya, Rabu (29/12/2021).

Salah satu penyebab terjadinya kenaikan biaya angkut adalah karena disrupsi perdagangan dan kegiatan ekonomi yang memang masih terus terjadi di berbagai belahan dunia, sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Lebih lanjut, Indra juga menyoroti masalah adanya varian Omicron, yang mana hal ini kemungkinan akan semakin memberikan dampak pada mobilitas dan ekonomi dunia. Sehingga, kemungkinannya, harga logistik juga akan semakin tinggi.

Indra juga memprediksi bahwa nantinya akan ada terjadinya perubahan pola perdagangan, sebagaimana dampak dari ketidakpastian situasi akibat varian Omicron. Karena itu, diharapkan para pelaku usaha akan bisa melakukan antisipasi terhadap masalah tersebut.

“Bagaimana kegiatan atau situasi yang kita lihat bersama di tahun ini bisa tetap diantisipasi pada tahun depan,” imbuhnya.