freightsight
Kamis, 21 November 2024

INFO INDUSTRI

Ombudsman Beri Jempol pada Produksi Beras Surplus dan Tak Ada Impor

25 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Beras

Dokumentasi via mekraf.id/

Ombudsman RI acungi jempol terhadap keberhasilan pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi beras di masa pandemi covid-19 dan perubahan iklim ekstrem.

Pengadaan barang dan jasa juga sudah sangat baik serta kualitas RMU dan pengering begitu bagus.

Yeka Hendra Fatika selaku Anggota Ombudsman RI acungi jempol terhadap keberhasilan pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi beras di masa pandemi covid-19 dan perubahan iklim ekstrem.

Yeka juga menilai bahwa produksi beras surplus sehingga tidak ada impor beras umum dalam 3 tahun terakhir.

Yeka mengatakan dalam kegiatan monitoring yang didampingi Suwandi selaku Dirjen Tanaman Pangan, Kepala Bulog Surakarta, Kepala Dinas Pertanian Jawa Tengah di Kabupaten Sragen, Sabtu (16/4/2022) bahwa pihaknya seiya sekata, produksi beras surplus dan juga tidak ada impor masuk akal riil di lapangan.

Yeka juga menilai bahwa dari keberhasilan menunjukkan Kementerian Pertanian (Kementan) yang memiliki peran yang sangat strategis terutama memberikan pelayanan publik kepada petani.

Walaupun masih ada pekerjaan rumah tentu saja dimana pelayanan kepada petani masih ada juga yang belum, tetapi kemajuan sejauh ini sudah begitu baik.

Beliau pun menegaskan bahwa laporan pelayanan publik Kementerian Pertanian (Kementan) tahun lalu rapornya hijau. Ini tentu harus dipertahankan dan kegiatan pelayanan kepada petani harus menjadi semakin lebih baik," tegasnya.

Bukan hanya itu, Yeka pun juga memberikan apresiasi terhadap bantuan penggilingan padi atau Rice Milling Unit (RMU) yang tentu saja digelontorkan Kementan.

Dalam 4 tahun terakhir ini saja bantuan dan juga sekaligus pembinaannya begitu bagus serta memberikan hasil yang cukup jelas.

Beliau juga menjelaskan bahwa penggilingan padi bantuan Kementan luar biasa yaitu ada perubahan signifikan pada empat tahun terakhir ini dan kalau dulu bantuan itu besi tua.

Pengadaan barang dan jasa juga sudah sangat baik serta kualitas RMU dan pengering begitu bagus. Termasuk juga pemilihan lokasi serta penerima bantuan sekaligus ada perbaikan di dalam proses pembinaannya.

Beliau juga mengatakan bahwa pihaknya sangat senang melihat RMU dan pengering bantuan di Sragen ini dan mudah-mudahan di daerah lain juga seperti ini.

Beliau juga mengatakan bahwa dengan adanya bantuan RMU, petani bisa menjalankan bisnis penyediaan beras dalam jumlah besar jika awalnya dirasa kapasitas RMU bantuan besar, tapi sekarang malah maunya ditingkatkan.

Perlu diketahui juga bahwa data BPS telah mencatat sejak tahun 2019 hingga hari ini bahwa Indonesia tidak akan melakukan impor beras umum alias tidak ada impor beras Bulog.

Setiap tahun produksi beras surplus lebih tinggi jika dibanding dengan kebutuhan konsumsinya dan pada tahun 2019 surplus beras 2,38 juta ton, 2020 surplus 2,13 juta ton dan 2021 surplus 1,31 juta ton.