freightsight
Minggu, 28 April 2024

INFO INDUSTRI

Nilai PDB Ekspor Perikanan Naik, Nelayan Dapat Apa?

4 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Nelayan perikanan

Fisherman @ chanwity via Pixabay

• Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) ekspor perikanan dan kelautan 2021 mengalami kenaikan sebesar 45,55 persen.

• Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim meminta pemerintah memastikan pemerataan keuntungan PDB ekspor untuk produsen skala kecil hingga nelayan tradisional.

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim menyoroti persoalan melejitnya nilai Produk Domestik Bruto (PDB) ekspor produk kelautan dan perikanan 2021 harus turut dirasakan para petani kecil.

Menurutnya, manfaat naiknya nilai PDB ini menjadi keuntungan bagi semua pelaku usaha di rantai produk perikanan. Pemerintah perlu ambil bagian penting dalam mekanisme pemerataan itu.

“Pemerintah perlu mengambil peran lebih agar perdagangan ikan lebih menguntungkan semua pelaku usaha di rantai produk perikanan, mulai dari produsen skala kecil, nelayan tradisional, sampai dengan konsumen,” kata Abdul Halim.

Dalam paparannya, Abdul Halim menyebutkan peningkatan kinerja ekspor perikanan sepanjang 2021 yang memicu kenaikan nilai PDB ditengarai oleh lahirnya generasi melek ekspor dan teknologi informasi yang kian solutif dalam mengatasi polemik pasar produk di sektor perikanan dan kelautan.

Ia pun turut menaruh kritik dan menyoroti peran pemerintah terhadap kinerja ekspor komoditas yang satu ini. Dalam uraiannya, Abdul Halim mengatakan masih perlu banyak pembenahan terkait penataan regulasi pengelolaan perikanan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

“Pemerintah hanya sebatas menarik pungutan, belum ada upaya lebih jauh dalam meningkatkan layanan publik yang transparan, efektif, dan efisien,” ujarnya.

Abdul Halim berpendapat, meningkatnya kinerja sektor perikanan tersebut lebih disebabkan oleh dinamika pasar yang berjalan dan semakin terhubungnya para pelaku perdagangan nasional ke pasar global.

Adapun di sisi lain, ketegangan perangan dagang AS-China tidak menunjukkan titik reda. Namun hal itu dinilai tidak akan berdampak langsung pada pasar perikanan domestik karena Indonesia adalah produsen produk perikanan terbesar kedua di dunia.
Sebagai informasi, Abdul Halim melihat adanya ketimpangan regulasi terkait investasi yang sifatnya lebih menguntungkan investor besar dari luar negeri ketimbang pelaku usaha lokal.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan nilai PDB dan ekspor produk kelautan dan perikanan menunjukkan perbaikan performa sepanjang 2021 seiring pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi.
“Nilai PDB perikanan lokal sampai dengan kuartal III 2021 telah tumbuh sebesar 4,55 persen, lebih tinggi dari PDB perikanan kuartal III tahun 2020. Nilai tersebut mengindikasikan terjadinya perbaikan performa dibandingkan tahun 2020,” kata Menteri Trenggono dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (26/1/2022).