freightsight
Sabtu, 20 April 2024

EKSPOR

Nilai Ekspor Minyak Hewan-Nabati Sumut Kian Melambung Tinggi Mencapai 19, 03 Persen

12 Mei 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Minyak Hewan-Nabati

Minyak Hewan-Nabati via realitarakyat.com

Nilai ekspor golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati Sumatera Utara pada triwulan I 2022 bertumbuh hingga 19,03 persen.

Data yang menunjukkan pada nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati Sumut itu kian menaik sejak Januari.

Nilai ekspor dari golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati Sumatera Utara pada triwulan I 2022 rupanya memang masih bertumbuh hingga 19,03 persen jika dibanding posisi sama 2021 atau 1, 260 miliar dolar AS.

Nurul Hasanudin selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut di Medan mengatakan pada Rabu (11/5/2022) bahwa pada triwulan I 2021, nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati rupanya memang masih 1,058 miliar dolar AS.

Meningkatnya devisa atau nilai ekspor dari golongan barang itu tentu saja didorong oleh faktor kenaikan volume dan harga ekspor.

Data yang menunjukkan pada nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati Sumut itu kian menaik sejak Januari. Tercatat juga bahwa nilai ekspor tertinggi terjadi pada bulan Maret atau mencapai hingga 589,297 juta dolar AS dari posisi Februari yang nilainya masih 310,620 juta dolar AS.

Ekspor barang lemak dan minyak hewan/nabati Sumut itu adalah terbesar ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), India juga Eropa. Lemak dan minyak hewan/nabati juga memberi kontribusi 40,56 persen dari seluruh total nilai ekspor Sumut selama triwulan I 2022.

Darma Sucipto selaku Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut juga menyebutkan bahwa harga jual crude palm oil (CPO)/minyak sawit mentah sejak Januari-Maret menguat dan baru di April dan Mei harga berfluktuasi dengan tren menurun.

Pada lelang yang ada di Medan, Rabu, 11 Mei 2022, misalnya pada harga CPO tinggal Rp 13.873 per kg dari 9 Mei yang sekarang sebesar Rp 14.856 untuk per kg.

Walaupun memang harga kian melemah, tentu saja tender di CPO di Kantor PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) rupanya juga tidak ada pembeli dengan dalih harganya mahal di tengah tidak adanya ekspor.