freightsight
Jumat, 26 April 2024

INFO INDUSTRI

Embargo Rusia sama Sekali Tidak Berdampak pada Ekspor Karet Sumut

16 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Karet Sumut

Karet Sumut via Antara/Syifa Yulinnas

• Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut mengatakan geopolitik Ukraina-Rusia tidak begitu mempengaruhi ekspor karet Sumut.

• Menurunnya ekspor ke Rusia karena tak lepas dari kondisi geopolitik negara itu.

Poltak Sitanggang selaku Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara mengatakan bahwa situasi geopolitik Ukraina-Rusia belakangan ini tidak begitu mempengaruhi terhadap kinerja ekspor karet asal Sumatra Utara.

Rusia menjadi pangsa untuk ekspor karet Sumatra Utara, tetapi porsinya di bawah 1 persen dari total sedangkan Ukraina sama sekali tidak.

"Embargo perdagangan Rusia bisa saja menurunkan ekspor karet dengan negara tujuan tersebut. Namun, pangsa pengiriman ekspor karet Sumatra Utara terhadap Rusia di bawah 1 persen tidak berpengaruh terhadap kinerja ekspor karet secara keseluruhan," ucap Poltak pada Bisnis pada Minggu (13/3/2022).

Poltak mengatakan penurunan ekspor karet cenderung dipengaruhi sikap kehati-hatian pada investor baik karena kondisi geopolitik global maupun akibat shipment.

Meningkatnya tensi geopolitik antar Rusia-Ukraina terhadap ekspor komoditas karet asal Sumut walaupun tidak signifikan.

Edy Irwansyah selaku Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara mengatakan Rusia termasuk negara pangsa ekspor.

Pada Januari 2022 Rusia merupakan urutan ke-18 dari total 34 negara tujuan ekspor karet asal Sumatra Utara.

Volume karet diekspor berjumlah 374 ton sedangkan pada Februari 2022 turun 120 ton. Urutan negara ini anjlok ke urutan ke 22 dari 30 negara tujuan ekspor pada Februari lalu.

Edy mengatakan bahwa penurunan ekspor terhadap Rusia dari kondisi geopolitik negara tersebut. Ada masalah operasional dari perusahaan pelayaran pengangkut karet. Kapalnya tidak sampai ke Rusia akibat perang dengan Ukraina.

Walaupun penurunan volume ke Rusia dampaknya tidak mempengaruhi kinerja ekspor.

"Karena porsinya kecil pada Rusia 0,42 persen saja dari total ekspor pada bulan Februari 2022. Kalau Ukraina tidak ada,” ungkap Edy ada Bisnis, Rabu (9/3/2022).

Ekspor komoditas karet dari Sumut menurun Februari 2022 dibanding Januari. Januari 2022 volume ekspor tercatat 32.608 ton sedangkan Februari 2022 turun 28.698 ton.

Tren penurunan sudah terlihat pada awal tahun dan pengapalan Januari 2022 menurun dibanding Desember 2021 dan penurunannya menyentuh 17,7 persen.

Edy mengatakan penyebab penurunan ekspor tak berbeda dari waktu-waktu sebelumnya.

Penurunannya akibat lemahnya permintaan dari end user berkurang dan persoalan penundaan pengapalan kerap terjadi.
"Total ekspor Januari dan Februari menurun 5,65 persen menjadi 61.305 ton dibandingkan tahun lalu,” ungkap Edy.

Februari 2022 pangsa ekspor karet Sumut tercatat 30 negara. Lima negara paling banyak mengimpor yaitu Jepang 39,02 persen, USA 11,54 persen, Brazil 9,83 persen dan China serta Kanada 9,64 persen dan 7,33 persen.

Pangsa di atas mengalami pergeseran pada Januari 2022 ada 34 negara tujuan ekspor karet asal Sumut. Lima negara besar tujuan untuk ekspor di antaranya Jepang sebesar 27,03 persen, lalu ada USA sebesar 12,78 persen, lalu Brazil sebesar 10,73 persen, China sebesar 7,68 persen dan Turki sebesar 6,12 persen.

Edy mengatakan bahwa harga rata-rata karet TSR20 di bursa berjangka Singapura Februari 2022 naik 2,1 sen dibandingkan bulan sebelumnya. Bulan lalu harganya 1,795 dolar AS per kilogram. Edy sangat berharap kenaikan harga ini bisa memicu peningkatan transaksi perdagangan komoditas karet.

Berdasar catatan Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor Sumatra Utara turun 15,87 persen pada Januari 2022 dibanding Desember 2021 dan impor naik 16,24 persen.