INFO INDUSTRI
1 November 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
MSC sedang dalam pembicaraan dengan sejumlah galangan kapal Asia untuk pembangunan yang melibatkan 8.000 TEU LNG kapal bertenaga bahan bakar ganda.
MSC berencana tingkatkan armada menyusul laporan Alphaliner yang menyebutkan bahwa kapal induk terbesar di dunia berada di pasar untuk lebih dari 8.000 TEU kapal utilitas. Dalam laporan itu, dikatakan MSC sedang dalam pembicaraan dengan sejumlah galangan kapal Asia untuk pembangunan yang bersifat rahasia.
Pembangunan itu melibatkan 8.000 TEU LNG kapal bertenaga bahan bakar ganda. Konsultan memprediksi, kapal Panamax yang digunakan dalam proyek ini dapat menelan biaya masing-masing unit sebesar US$120 juta. Apabila negosiasi berhasil, pesanan untuk tiga kapal berkapasitas 8.000 TEU akan membuat MSC berada dalam proyek pembangunan baru 2M TEU selama tiga tahun ke depan.
Kondisi ini merupakan bukti yang cukup untuk menjadikan MSC memiliki kapasitas sebagai lini kontainer terbesar kelima di dunia. Pesanan kapal baru berkapasitas 8.000 TEU ini menunjukkan, bahwa pihaknya ingin mengurangi ketergantungan pada ketidakstabilan kapal utilitas di beberapa rute.
Sebelumnya, menjadi pro kontra di mana operator laut terlalu fokus pada pemesanan kapal kontainer ultra-besar (ULCV) dalam perlombaan untuk pengoperasian terbesar dengan biaya unit rendah. Akibatnya, terjadi penurunan investasi dalam ukuran lebih kecil dalam beberapa tahun terakhir.
Adapun, ULCV 18.000-24.000 TEU hanya dapat digunakan di jalur perdagangan Asia-Eropa. Sementara operator yang mendapat lonjakan pesanan dalam dua tahun telah mengalihkan perhatian mereka untuk memesan kapal yang lebih kecil untuk perdagangan mereka.
Galangan kapal telah melihat pesanan kapal dari MSC dan sejumlah perusahaan raksasa lain seperti CMA CGM. Termasuk pemilik Seaspan yang didorong oleh operator untuk menambahkan kapal berukuran sedang ke dalam operasi armada mereka. Menurut data nilai kapal internasional, hanya ada 20 ULCV yang dipesan tahun ini. Selain itu, tercatat sekitar 80 kapal Panamax baru berkapasitas 11.000-15.000 TEU dan 120 6.500-8.500 TEU Pasca-Panamax.
Di sisi lain, operator tengah memposisikan diri mereka terhadap normalisasi perdagangan kapal dalam kondisi pasca-pandemi. Di mana mereka perlu mengerahkan kapal yang tepat ke setiap rute sekaligus menyeimbangkan skala ekonomi dengan efisiensi operasional.
Mereka berharap, langkah ini dapat melindungi stabilitas tarif pengiriman pada perdagangan sekunder yang sebelumnya alami pergolakan akibat kinerja dari perdagangan yang lebih besar menggunakan ULCV. Selain itu, jika aliansi dibubarkan oleh tuntutan regulasi yang ketat, operator dengan cakupan terluas akan berada dalam posisi yang kuat untuk membentuk perjanjian berbagi kapal baru. Jika perlu, mereka mendirikan layanan operasional yang independen.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi