freightsight
Jumat, 26 April 2024

PENGIRIMAN LAUT

Pelni Ternate Sedang Siapkan Dua Kapal Tol Laut Untuk Angkut Logistik Antarpulau di Malut

19 Januari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Tol laut

Tol Laut via Humas Ditjen Hubla

• Kantor Cabang Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut), saat ini sedang menyiapkan 2 kapal tol laut yang nantinya akan difungsikan untuk melakukan kegiatan pengangkutan logistik antar pulau di Maluku Utara,

• Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Dicky juga mengharapkan kehadiran kapal tol laut ini ke depan bisa membuat harga sembako di daerah, khususnya di Maluku Utara, jadi lebih stabil.

Kantor Cabang Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut), saat ini sedang menyiapkan 2 kapal tol laut yang nantinya akan difungsikan untuk melakukan kegiatan pengangkutan logistik antar pulau di Maluku Utara.

“Memang kami Pelni sendiri sudah menyiapkan dua armada tol laut khusus untuk Maluku Utara yang disiapkan angkut logistik,” ungkap Kepala Kantor Cabang Pelni Ternate, Dicky Dermawan, Kamis (13/1/2022).

Dicky juga menyampaikan bahwa 2 kapal tol laut yang tengah mereka siapkan adalah, Km. Logistik Nusantara 05 dan Km. Logistik Nusantara 03, yang mana keduanya akan melakukan pengangkutan logistik pada tiap-tiap pulau yang ada di Provinsi Maluku Utara.

Lebih lanjut, Dicky juga menjelaskan bahwa kapal ini akan melakukan angkutan logistik dari Surabaya, Makassar, kemudian langsung berangkat menuju Pulau Tidore, Morotai, Jailolo, Weda, dan Maba.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Dicky juga mengharapkan kehadiran kapal tol laut ini ke depan bisa membuat harga sembako di daerah, khususnya di Maluku Utara, jadi lebih stabil.

"Yang jelas kita sudah siapkan dua kapal tol laut di Malut untuk mengangkut logistik," pungkasnya.

Sebagai provinsi yang memiliki kota-kota kepulauan, tentunya Maluku Utara memang sangat membutuhkan keberadaan kapal tol laut ini. Karena dengan adanya kapal tol laut, maka masyarakat akan lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan pokok, selain itu kesenjangan harga bahan pokok tidak akan terlalu tinggi lagi.

Hal tersebut tentunya sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang berharap agar setiap daerah di Indonesia, termasuk yang terpencil, dan terluar, nantinya bisa saling terhubung. Dengan adanya keterhubungan ini, maka biaya logistik yang diperlukan juga akan bisa ditekan.