freightsight
Jumat, 26 April 2024

INFO INDUSTRI

Menteri Pertanian RI dan Australia Teken MoU Atas 3 Isu Penting

1 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Menteri pertanian RI dan Australia

Dokumentasi via Kementrian Pertanian

• Perjanjian Kerjasama yang ditekan Mentan RI dan Menteri Wilayah Utara Australia membahas isu peternakan, produk hewani, dan investasi pertanian seperti beras.

• Menteri Pertanian RI dan Menteri untuk Wilayah Australia Utar menandatangani Sebuah Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Pertanian pada Kamis, 27 Januari 2022 di Kantor Pusat Kementan, Jakarta.

Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri untuk Wilayah Australia Utara David Littleproud menandatangani Sebuah Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Pertanian pada Kamis, 27 Januari 2022 di Kantor Pusat Kementan, Jakarta.

Dalam kunjungan ini, Menteri Littleproud dan SYL mengatakan bahwa MoU tersebut merupakan pengakuan resmi akan kerjasama ekonomi komprehensif antara dua negara khususnya penguatan subsektor peternakan dan produk hewani.

“Secara khusus, bentuk-bentuk perdagangan pertanian yang selama ini berjalan cukup baik antara Australia dan Indonesia. Jadi MoU ini adalah bukti komitmen kita untuk kemajuan bersama kedua negara,” ujar Mentan SYL kepada pers pada Kamis (27/1/2022).

Kesepakatan tersebut merupakan puncak dari kunjungan tiga hari dimana Menteri bertemu dengan para Menteri utama termasuk Menteri Pertanian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Menteri Tenaga Kerja serta jajaran perwakilan agribisnis Indonesia.

Seperti tertuang dalam keterangan tertulisnya, Littleproud memaparkan bahwa Indonesia adalah pasar ekspor pertanian, perikanan, dan kehutanan terbesar ke-4 di Australia dengan nilai mencapai A$ 2,9 miliar selama periode 2020/2021.

Adapun menurut SYL, kerjasama ini menyoroti tiga hal penting dimana Indonesia sebagai negara agraris terbesar di dunia menghasilkan produk pertanian yang sangat baik jika dibandingkan negara lain. Komitmen pertama, SYL melakukan dialog tentang ketersediaan dan stabilisasi masalah import daging yang ada di Indonesia dengan supply daging yang dibutuhkan dari Australia.

“Ini karena selama ini Australia mempunyai akses yang kuat dalam mengimpor daging. Oleh karena itu, kita mau ada ketersediaan yang pasti meskipun budaya yang ada dan ekosistem peternakan di Australia akan berbeda dengan yang ada di Indonesia.” tambah SYL.

Yang kedua, Menteri Pertanian SYL membahas investasi pertanian kedua negara. Mentan membicarakan potensi dilakukannya ekspor beras dari Indonesia ke Australia. Dimana ia mengusulkan agar dilakukan mengangkat SDM unggul petani muda RI agar dapat bekerja di Australia.

Menteri Pertanian Wilayah Utara Australia ini juga menyampaikan terimakasih atas sambutan Mentan SYL dan jajaran kementerian dalam pertemuan ini. Baginya, Indonesia adalah eksportir paling berpengaruh untuk Australia khususnya dari sektor pertanian. Sementara itu, Menteri David Littleproud menyampaikan terimakasih atas sambutan hangat Mentan SYL dan jajarannya dalam pertemuan ini. Baginya, Indonesia dan Australia adalah dua negara yang saling membutuhkan. Khususnya berbicara tentang tantangan pasokan di saat pandemi yang diharapkan menemukan solusinya.

Littleproud menambahkan, badai musim hujan yang baru saja terjadi di Australia membuat setengah juta ternak mati dan berdampak pada kelompok tani yang kehilangan penghasilan. Hal inilah yang menjari urgensi atas dilakukannya kerjasama tersebut.