freightsight
Jumat, 19 April 2024

INFO INDUSTRI

Mentan Berharap Impor Pangan Tidak Dilakukan ketika Panen Raya

14 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Pangan

Petani via sekilasmedia.com

Menteri Pertanian berharap impor pangan tidak akan dilakukan saat petani dalam negeri sedang melakukan panen raya.

Mentan mengatakan bahwa Pangan juga di saat seperti ini yang berpikir dagang hanya berdagang saja.

Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian berharap impor pangan tidak akan dilakukan saat petani dalam negeri sedang melakukan panen raya agar menjaga harga tidak jatuh di tingkat petani.

"Impor memang tidak haram, tetapi jangan sampai pada ketika panen ada impor, harga bisa hancur," ungkap Mentan Syahrul di Jakarta pada Jumat.

Syahrul juga menyatakan bahwa kondisi sekarang ini di mana harga komoditas dan pangan internasional meroket, pemerintah harus bekerja bersama-sama demi kepentingan rakyat. Beliau menyebut bahwa pemerintah pusat tidak bisa bekerja sendirian karena perlu juga dukungan dari pemerintah daerah.

Syahrul mengatakan bahwa negeri ini harus kuat menghadapi tantangan. Perang Ukraina-Rusia membuat semua harga berubah, mulai dari minyak naik dan lain-lain. Sebentar lagi jika kita semua tidak turun, kebersamaan tidak ada, semakin panik dan semakin rusak.

Mentan juga ikut mengajak para pelaku usaha di bidang pertanian dan pangan supaya tidak hanya berpikir untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya saja karena juga membantu pemerintah untuk bisa menyediakan pangan yang memang terjangkau demi kepentingan bangsa.

Mentan mengatakan bahwa Pangan juga di saat seperti ini yang berpikir dagang hanya berdagang saja. Mentan sangat berharap selain berdagang, tetapi juga ada rasa nasionalisme, empati yang sangat kuat.

Mentan Syahrul juga mengapresiasi langkah Asosiasi Kedelai Indonesia (AKINDO) dan PT Fisindo Kusuma Sejahtera (FKS) Multi Agro karena telah menyuplai kedelai untuk pengrajin tahu tempe untuk menjamin ketersediaan pangan selama bulan Ramadhan sampai tiba hari raya Idul Fitri.

Pendistribusian kedelai ini dilakukan pada 11 lokasi dalam waktu yang bersamaan dengan total keseluruhan jumlah kedelai sebanyak 135 ton yaitu di daerah DKI Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, Garut, Pamanukan, Subang, Ciamis, Tasikmalaya dan Banjar.

Menteri Syahrul juga mengatakan bahwa kerja sama dengan AKINDO dan PT Fisindo Kusuma Sejahtera Multi Agro ini memang untuk bisa memperlancar pendistribusian stok kedelai ke pengrajin tahu tempe dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar.

Mentan akan memastikan bahwa ketersediaan 12 bahan pangan pokok aman hingga Hari Raya Idul Fitri nanti. Beliau juga mengemukakan bahwa pihaknya akan mengintervensi setiap kenaikan harga pangan karena stok yang menipis di suatu daerah dengan mengirimkan bahan pangan dari daerah lain yang memang surplus atau sentra produksi pangan itu.

Mentan juga ikut menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenprin) untuk menjaga ketersediaan pangan dan kestabilan harga di masyarakat.