freightsight
Jumat, 29 Maret 2024

INFO INDUSTRI

Menko Airlangga Minta Stabilitas Rantai Pasok Industri Pangan Terus Dijaga

5 Desember 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via pexels

Pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri perlu terus dijaga agar kita mampu menghadapi tantangan global termasuk krisis pangan.

Ekonomi nasional terus menunjukkan laju pertumbuhan yang berkelanjutan dengan adanya dukungan dari sejumlah sektor utama seperti kesehatan, perdagangan, pertanian, telekomunikasi, konstruksi, hingga industri pengolahan. Meski sempat terdampak pandemi Covid-19, industri makanan dan minuman (mamin) mampu tumbuh sebesar 3,57% secara tahunan (yoy) dan berkontribusi terhadap PDB industri pengolahan non migas pada kuartal III tahun 2022 dengan torehan sebesar 38,69%.

“Ekonomi nasional masih memiliki landasan yang kuat, terlihat di mana pada kuartal ketiga ekonomi Indonesia tumbuh 5,72%. Dan ini yang lebih baik dari beberapa negara seperti Tiongkok, Singapura, Korea Selatan, Jerman dan yang lain,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menko Airlangga menyampaikan hal tersebut secara virtual dalam kegiatan CEO Forum Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) pada Kamis (1/12/2022).

Di sisi lain, neraca perdagangan non migas juga mengalami surplus periode Januari hingga Oktober 2022. Surplus tersebut ditopang oleh nilai ekspor subsektor industri mamin, termasuk minyak sawit yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 10,73% (yoy) atau senilai US$ 37,6 miliar. Hal tersebut merupakan indikator positif dalam mempertahankan daya saing produk lokal di pasar global di tengah ketidakpastian ekonomi dunia saat ini.

“Pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri perlu terus dijaga agar kita mampu menghadapi tantangan global termasuk krisis pangan,” papar Menko.

Transformasi sistem pangan di masa pasca pandemi juga perlu dilakukan secara tepat agar lebih inovatif dan mampu menjaga stabilitas rantai pasok. Seluruh pihak yang berkepentingan diharapkan dapat saling bekerja sama dalam
membangun ekosistem pangan dalam negeri agar bisa bertahan menghadapi guncangan apapun maupun perubahan iklim.

Pemerintah juga perlu melakukan berbagai upaya terkait peningkatan koordinasi antara sektor pangan dan pertanian melalui sejumlah program agar target pertumbuhan sektor pertanian dapat tercapai. Di antaranya adalah menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, kemitraan berbasis closed loop hortikultura dan pengembangan korporasi pada petani dan nelayan.

“Perlu adanya sinergi dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, hingga seluruh elemen masyarakat agar persyaratan pemulihan sektor ekonomi dapat bersifat inklusif,” terangnya.

Menko Airlangga juga meminta agar seluruh rantai pasok di industri pangan ini dapat dijaga dan selalu balance antara supply dan deman terus terukur. Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Menteri Perindustrian, Ketua Umum KADIN Indonesia, Ketua Umum GAPMMI, dan sejumlah CEO yang tergabung dalam GAPMMI.