TEKNOLOGI
2 September 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
Dengan adanya digitalisasi ini diiharapkan mampu mewujudkan bisnis logistik yang terkoneksi di seluruh lini.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mendorong upaya percepatan digitalisasi logistik dalam negeri, tidak hanya di skala domestik tetapi juga internasional.
"Digitalisasi adalah sebuah keniscayaan yang mau tidak mau harus dilakukan. Kalau kita terlambat mengantisipasi dan terlambat melakukan digitalisasi maka kita akan tertinggal melaksanakan kegiatan usaha di bidang logistik," tegas Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, M. Dyah Agus Muslim di Surabaya, Selasa (30/8/2022).
Menurutnya, digitalisasi logistik saat ini memang sudah berjalan, namun hanya dalam sebagian sektor. Padahal dengan adanya digitalisasi ini diiharapkan mampu mewujudkan bisnis logistik yang terkoneksi di seluruh lini.
"Harus ada integrasi di seluruh sektor logistik karena sektor logistik ini tidak hanya dari sisi transportasi saja tetapi ada dari masalah bagaimana dokumennya, flow of human-nya, flow of money-nya dan sebagainya. Itu menjadi satu dan itu hanya bisa dirangkai dengan digitalisasi," tegas M. Dyah Agus Muslim yang juga menjabat sebagai Sekretaris ALFI Jatim.
Selain itu, Agus menambahkan, kecepatan perkembangan digitalisasi inilah yang dibutuhkan semua kargo. Tidak hanya kargo besar tetapi juga kargo kecil dan perseorangan yang melakukan aktivitas penjualan secara online pada platform e-commerce yang terkait digitalisasi.
"Sebenarnya penyedia layanan digital saat ini juga sudah banyak, termasuk Nexus ini yang menawarkan. Tetapi pada kenyataannya, kesadaran pelaku industri logistik atas pentingnya digitalisasi ini masih sangat kecil, tidak sampai 50 persen. Jika peluang tersebut tidak diambil, maka peluang itu akan diambil orang lain," ujarnya.
Menurutnya, saat ini masih banyak pelaku logistik yang masih menyukai proses manual. Oleh karena itu yang harus dilakukan adalah edukasi yang gencar agar kesadaran itu bisa tumbuh lebih besar. "Sekali lagi ini keniscayaan yang sudah terjadi dan tidak bisa diberhentikan. Sudah terlanjur jalan, maka proses digitalisasi tidak akan pernah berhenti," tandasnya.
Selian bisa menimbulkan kemanfaatan di atas, digitalisasi logistik juga akan terkait dengan efisiensi biaya karena dengan digitalisasi maka akan terjadi transparansi proses dan akan mampu memangkas pungutan liar atau pungli.
"Jika kita bicara tentang efisiensi biaya, maka disini akan mengandung pembelajaran bagi oknum stakeholder yang melakukan pungli. Karena mau tidak mau dengan adanya digitalisasi ini akan melakukan perubahan-perubahan agar performa perusahaan logistik di Indonesia akan semakin baik," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Associate Director Business Development Kargo Nexus Syafira Anbiya mengungkapkan, sejak menjamurnya kegiatan jual beli secara online atau e-commerce, pertumbuhan pasar logistik menjadi sangat besar.
Itu ditandai saat Amazon mengeluarkan e-commerce tahun 2008 dan sukses di tahun 2010. Di tahun 2015, pertumbuhan pasar logistik sangat pesat.
Di 2020, pertumbuhannya sudah mencapai 30 persen secara global. Di Indonesia sendiri karena kita hanya sekian persen dari global, tetapi ternyata proses pertumbuhan logistiknya juga sangat signifikan mencapai 7,9 persen dari 2015 sampai 2020," ungkap Syafira Anbiya.
Dengan adanya pertumbuhan signifikan tersebut, maka terjadi perubahan customer behavior akibat dari upaya memanjakan customer dengan proses pengiriman yang cepat dan logistik yang bisa ongkir gratis. Semua itu akhirnya mengubah semua landscape dari suplai chain secara keseluruhan termasuk juga proses pengiriman logistik baik dari udara laut, utamanya darat.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi