freightsight
Jumat, 26 April 2024

EKSPOR

Mendag Resmi Lepas Ekspor Etanol Senilai Rp12,7 Miliar ke Filipina dan Thailand

31 Oktober 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Etanol

economy.okezone.co.jpg

• Mendag melepas ekspor 744.000 liter etanol yang nilainya mencapai US$818.400 atau setara Rp12,7 miliar.

• Bahan baku etanol diserap dari hasil pertanian tebu rakyat di sekitar pabrik melibatkan tak kurang dari 25.000 petani.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) melepas ekspor 744.000 liter etanol yang nilainya mencapai US$818.400 atau setara dengan Rp12,7 miliar produksi PT Molindo Raya Industrial dengan tujuan Filipina dan Thailand.
Adapun, lima dari 31 kontainer dilepas hari ini kemudian sisanya menyusul dalam waktu sepekan ke depan.

Bahan baku etanol ini diserap dari hasil pertanian tebu rakyat yang ada di sekitar pabrik dengan melibatkan tak kurang dari 25.000 petani. Pelepasan ekspor berlangsung hari ini, Jumat (28/10/2022) di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Turut hadir di dalam acara tersebut yaitu Bupati Malang M. Sanusi dan Komisaris Utama PT Molindo Raya Industrial Indra Winarno.

“Saya bahagia menyaksikan pelepasan ekspor produk etanol ke pasar global hari ini sebanyak lima kontainer. Industri ini sangat strategis karena menyerap bahan baku dari petani dan hasil produksinya ditujukan untuk ekspor. Kedatangan saya untuk menunjukkan dukungan pemerintah bagi usaha-usaha strategis seperti ini,” kata Zulhas dalam siaran pers, Jumat (28/10/2022).

PT Molindo Raya Industrial di sini pun juga ikut membantu menyerap hasil pertanian tebu rakyat yang ada di sekitar pabrik sebagai bahan baku etanol. Tidak kurang dari 25.000 petani Jawa Timur telah berhasil menyuplai bahan baku ke perusahaan tersebut. Bukan hanya untuk bisa melepas ekspor ke Filipina dan Thailand, PT Molindo juga mengekspor produk etanol ke negara-negara lain yaitu seperti Jepang, Singapura, dan Vietnam.

Mendag Zulkifli Hasan di sini pun juga ikut mengapresiasi PT Molindo Raya Industrial atas penerapan konsep berkelanjutan yang telah dilakukan dalam proses produksinya. PT Molindo Raya Industrial, yang merupakan produsen etanol untuk bahan yang aman untuk makanan (food grade) terbesar yang ada di Indonesia, telah berhasil memanfaatkan sekitar 115.000 ton limbah tetes tebu untuk produksinya.

“Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pimpinan dan jajaran PT Molindo Raya Industrial atas kontribusinya membantu perekonomian nasional, tidak hanya dari sisi ekspor, tetapi juga pada aspek berkelanjutan serta pemberdayaan petani di sekitar,” ungkap Zulhas.

Beliau tentu saja juga meyakini bahwa Indonesia mampu menjawab berbagai tantangan terkait kebutuhan pasar global untuk produk-produk berkualitas tinggi. Mendag juga mengatakan bahwa pemerintah akan selalu mendukung industri-industri strategis yang memang berorientasi ekspor dan mendukung pertanian rakyat.

“Diharapkan kegiatan pelepasan ekspor ini dapat menjadi momentum untuk mendorong perluasan akses pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia di masa depan, sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia di masa pemulihan setelah pandemi Covid-19,” tutur Zulhas.

Secara umum, tentu saja kinerja perdagangan etanol yang ada Indonesia juga dapat dikategorikan cukup baik. Dalam perdagangan etanol dunia, pada tahun 2021 Indonesia berada pada urutan ke-21 sebagai negara eksportir etanol dengan kadar yang ada di atas 80 persen. Pada masa pandemi 2021 saja, nilai ekspor etanol di Indonesia tumbuh cukup signifikan sebesar 81,74 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada 2020.

Total nilai ekspor etanol pada tahun 2021 sebesar US$67,81 juta yang melampaui nilai pada tahun 2019 (sebelum masa pandemi Covid-19) yang nilainya mencapai US$46,37 juta. Pada tahun 2020 atau saat pandemi Covid-19, nilai ekspor etanol yang ada Indonesia juga sempat turun menjadi US$37,31 juta.