freightsight
Jumat, 3 Mei 2024

EKSPOR

Mendag ingin Pelaku Usaha Manfaatkan IA-CEPA untuk Tingkatkan Ekspor

8 Juni 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kemendag

Muhammad Lutfi via sindonews.net

Kemendag akan terus berupaya untuk memaksimalkan ekspor. Beliau sangat berharap pelaku usaha dan eksportir dapat semakin berkembang.

Mendag menyampaikan kembali pernyataan Presiden Joko Widodo supaya pemanfaatan pada IA-CEPA bisa dioptimalisasi.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan terus berupaya untuk memaksimalkan ekspor. Beliau sangat berharap pelaku usaha dan eksportir dapat semakin berkembang.

Para pelaku usaha dan eksportir ini adalah untuk bisa memaksimalkan pemanfaatan dari implementasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia Australia (Indonesia-Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA).

Jika dimanfaatkan dengan baik, tentu saja IA-CEPA bisa mendorong perdagangan kedua negara sekaligus meningkatkan ekspor Indonesia ke Australia.

Hingga Maret 2022, total perdagangan Indonesia dan Australia tercatat USD 2,79 miliar, turun 2,31 persen jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada 2021, perdagangan kedua negara tercatat USD 12,6 miliar, naik 76,84 persen jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar USD 7,15 miliar.

Ekspor nonmigas utama Indonesia ke Australia di antaranya adalah produk elektronik, kayu tropis, pupuk, besi baja dan emas.

Sedangkan impor Indonesia dari Australia adalah biji besi dan konsentratnya, batu bara bitumen, gandum dan meslin, biji besi dan gula.

Implementasi IA-CEPA adalah satu di antara isu diangkat saat pertemuan bilateral antara Joko Widodo selaku Presiden RI dengan Anthony Albanese selaku Perdana Menteri Australia, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin (6/6/2022).

Muhammad Lutfi selaku Mendag menyampaikan kembali pernyataan Presiden Joko Widodo supaya pemanfaatan pada IA-CEPA bisa dioptimalisasi, sehingga perluasan akses pasar, peningkatan standardisasi dan ekosistem sektor-sektor industri unggul, peningkatan keterampilan juga pelatihan sektor strategis bisa terlaksana sangat baik.

Dalam pertemuan tersebut, Lutfi menjelaskan bahwa Presiden Jokowi ingin Australia bisa memberikan perhatian khusus dalam pembukaan akses untuk produk-produk unggulan dan bernilai tambah, misalnya otomotif.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah melepas ekspor pertama kendaraan buatan Indonesia ke Australia Februari lalu.

Menurut Presiden Jokowi, capaian ini tentu semakin memberikan kepercayaan pada kualitas produk-produk Indonesia juga membuka akses untuk produk-produk Indonesia lainnya.