PENGIRIMAN LAUT
20 Juli 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
Secara nasional, kontribusi Pelni atas angkutan tol laut nasional menunjukan kenaikan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.
PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) melaporkan kinerja tol laut pada semester I-2022 meningkat dengan capaian muatan 7.122 TEUS atau naik 117 persen pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 6.060 TEUS.
Direktur Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni Yossianis Marciano mengaku optimistis di tengah tekanan ekonomi global potensi muatan masih besar. Hal itu mengingat kebutuhan untuk daerah terluar juga masih cukup besar.
"Masih banyak potensi muatan yang bisa diambil. Kami sudah mempersiapkan beberapa rencana strategis untuk mendongkrak kinerja muatan tol laut di semester kedua," kata Yossianis dalam keterangan tertulis pada Minggu (17 Juli 2022).
Sepanjang semester pertama tahun ini, dari total muatan tol laut yang diangkut Pelni, tiga wilayah penyumbang terbesar muatan tol laut yakni Surabaya sebanyak 3.746 TEUS, Ternate 1.024 TEUS, dan Bitung/Tahuna (781 TEUS).
Yossianis merinci, muatan berangkat sebanyak 4.506 TEUS dan muatan balik 2.616 TEUS. Dari sisi jenis muatan, sebanyak 6.719 TEUS merupakan muatan dry container, dan 403 TEUS sisanya diisi oleh muatan beku.
Secara nasional, kontribusi Pelni atas angkutan tol laut nasional menunjukan kenaikan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2019, kinerja produksi Pelni mencapai 3.593 TEUS atau 27,23 persen dari capaian nasional sebesar 11.773 TEUS. Jumlah tersebut naik signifikan menjadi 53,90 persen di 2021 dengan kinerja produksi sebesar 12.872 TEUS dari total produksi nasional 18.011 TEUS.
"Kontribusi tersebut sangat positif dan kami yakin akan terus meningkat. Di tahun ini, trayek yang ditugaskan kepada Pelni sebesar 11 trayek atau 33 persen dari total 33 trayek yang diberikan pemerintah kepada BUMN dan swasta melalui skema lelang terbuka," paparnya.
Di 2022 ini, Pelni mendapatkan penugasan 11 trayek tol laut dengan total 48 pelabuhan singgah dan mengoperasikan 10 kapal tol laut yang terdiri dari enam unit KM Logistik Nusantara dan empat unit KM Kendhaga Nusantara.
"Dari kontrak 117 voyage untuk kapal tol laut di tahun 2022, hingga Juni kemarin realisasinya sudah mencapai 63,20 persen," jelas Yossianis.
Sementara itu, pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Saut Gurning mengatakan peran dan kebutuhan tol laut masih ditunggu masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang berada pulau-pulau terpencil.
Menurutnya, jika aksesibilitas transportasi sudah stabil, diharapkan program tol laut bisa direspon pihak swasta. Adapun, daerah lain yang masih kesulitan akses logistik barang bisa disasar sebagai daerah baru penyaluran tol laut.
"Jadi jangan disuplai terus, tapi harusnya swasta sudah bisa berperan disitu, untuk selanjutnya ada daerah baru yang bisa masuk dalam program ini," ungkapnya.
Dia menyebutkan, manfaat program tol laut cukup besar dirasakan manfaatnya tidak hanya pelaku logistik dan usaha namun juga masyarakat kecil penggerak perekonomian.
"Tantangan ke depan bagaimana menjawab kebutuhan di daerah-daerah yang sebenarnya sangat tinggi. Dan keterlibatan mereka pemangku kepentingan sangat dibutuhkan," ujarnya.
Terkait kesetaraan harga sudah terjadi pengurangan di wilayah terluar, meski belum semua disasar namun berbagai spot telah berhasil ditekan untuk ketersediaan harga bahan pokok.
"Berbagai spot perubahan telah yang telah mencapai tingkat pengurangan biaya barang menjadi rujukan penting program ini, seperti di berbagai daerah atau trayek dari dan ke Maluku Utara, Sulawesi Utara dan sejumlah wilayah di Kepulauan Natuna," pungkasnya.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi