freightsight
Kamis, 2 Mei 2024

PENGIRIMAN LAUT

Maersk Melanjutkan Strategi Menjadi Integrator Global Akuisisi Logistik Makanan Beku

31 Maret 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via wikipedia.org

Maersk melanjutkan strateginya mengembangkan kemampuan logistik bertransformasi menjadi integrator global.

Dia mencatat bahwa penurunan volume pada kuartal terakhir 2022 membuat jumlah peti kemas.

Maersk melanjutkan strateginya dalam mengembangkan kemampuan logistik untuk bertransformasi menjadi integrator global dan sudah berhasil menandatangani perjanjian dengan RCL Foods dari Afrika Selatan untuk mengakuisisi divisi logistik makanan beku, Vector Logistics.

Chairman Robert Maersk Uggla mengatakan bahwa Maersk "sedang dalam perjalanan" yang di mana di dalam aspirasinya untuk menjadi integrator logistik global.

Ia mengatakan bahwa: "Banyak pelanggan kami terutama melihat kami sebagai perusahaan pelayaran di jalur pelayaran utama dunia, tetapi sejak tahun 2016 kami telah mulai mengarahkan perusahaan ke penawaran logistik yang lebih terintegrasi dan lebih banyak kegiatan antar wilayah. Dan pada tahun 2022 kami melihat pertumbuhan pendapatan organik sebesar 20% di bidang logistik.”

Menurut situs webnya, Vector Logistics yang berbasis di Durban telah didirikan pada tahun 1960 dan mempekerjakan lebih dari 5.000 orang yang menawarkan bahwa "jaringan yang sepenuhnya terintegrasi dan dikontrol suhu" melalui 26 pusat distribusi dan armada 440 kendaraan.

Dan dalam RUPS virtual kemarin, Uggla di sini pun juga mengatakan bahwa kondisi pasar pelayaran global dalam beberapa tahun terakhir "telah berubah menjadi tantangan, dengan prospek yang menantang di masa depan".

Laba operasional Maersk sebesar $31 miliar tahun lalu juga akan mengembalikan hampir $11 miliar kepada para pemegang sahamnya, tetapi dengan panduan laba tahun 2023 yang lebih sederhana, yaitu nilainya yang sebesar $2 miliar hingga $5 miliar, dividen di masa depan akan jauh lebih rendah.

Uggla mengatakan bahwa ini adalah "pengingat yang jelas" bahwa "perusahaan pelayaran terus beroperasi dalam industri yang sangat siklikal" dan menambahkan juga bahwa: "Permintaan konsumen yang sangat kuat yang dipicu oleh program stimulus pandemi telah memberi jalan pada koreksi persediaan yang berlebihan."

Dia mencatat bahwa penurunan volume pada kuartal terakhir tahun 2022 membuat jumlah peti kemas yang akan diangkut kembali ke level tahun 2017.

"Pelanggan Maersk perlu mempersiapkan diri untuk rantai pasokan yang rentan dan, oleh karena itu, akan memiliki kebutuhan mendesak untuk solusi pengadaan dan logistik yang tangguh," kata Uggla.

Ia mengatakan juga bahwa ada "banyak faktor yang berbeda yang menyebabkan kerentanan dan risiko rantai pasokan", dengan mengidentifikasi geopolitik, perubahan iklim dan pasar tenaga kerja sebagai ancaman khusus.

"Perang di Ukraina dan konflik yang berkembang antara AS dan Cina memiliki dampak besar pada kebijakan perdagangan," kata Uggla, seraya menambahkan bahwa "implikasi perubahan iklim akan memiliki pengaruh besar pada peraturan dan kebijakan industri yang akan memiliki implikasi yang luas bagi sebagian besar industri, termasuk sistem transportasi kita sendiri."

Risiko rantai pasokan ketiga ini juga terkait dengan pasar tenaga kerja, jelasnya di mana perubahan demografi yang menua, inflasi dan faktor-faktor lain dapat punya dampak yang tidak seimbang pada sistem transportasi global.