freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Lonjakan Harga Batu Bara Diwaspadai Akan Terjadi Hingga 2023

3 Mei 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Harga Batu Bara

Batu Bara via forbes.com

Gangguan perdagangan batu bara global, isu lockdown China 2022, hingga dampak invasi Rusia ke Ukraina menjadi rangkaian faktor yang memperpanjang kenaikan harga komoditas energi batu bara hingga tahun depan.

Persaingan pasar global semakin ketat dalam perebutan sumber batu bara. Dengan adanya embargo batu bara Rusia oleh Eropa, pencarian batu bara ke negara-negara produsen lainnya jadi meningkat.

Kondisi ini menyebabkan harga batu bara melambung tinggi. Harga terbaru batu bara New Castle pada kontrak perdagangan Juli 2022 menempati level UU$ 343,90 per ton pada Kamis (21/4/2022). Harga ini sudah melonjak 177,79% sejak awal tahun 2022.

Importir juga turut merasakan dampak dari tingginya batu bara. Misalnya India, negara ini kesulitan mencari batu bara termal dan coking coal dengan harga murah.

Mengutip Reuters, impor coking coal India dari Australia mulai stagnan sejak bulan lalu akibat lonjakan harga batu bara dari negara-negara pengekspor seperti Australia, Amerika Serikat, dan Kanada. Dampaknya, India mengalami pemadaman listrik 8 jam di sejumlah daerah lantaran kekurangan bahan bakar.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, selama embargo yang dilakukan Eropa, Amerika dan Inggris terhadap Rusia masih berlangsung, harga batu bara akan tetap tinggi.

"Larangan ini mengakibatkan permintaan meningkat tetapi barang tidak mencukupi, sehingga harga batu bara masih menguat di level US$ 300," ucap Ibrahim pada Jumat (22/4/2022).

Tambah lagi, musim dingin yang masih berlangsung di sebagian wilayah di Eropa. Selain itu, masih banyak negara di Eropa yang belum bisa memanfaatkan gas alam untuk menggantikan energi batu bara.

Founder Traderindo.com Wahyu Tribowo Laksono menambahkan, pemberlakuan lockdown di China akibat Covid-19 juga memperparah kelangkaan batu bara. Menurut Wahyu, gangguan perdagangan batu bara global, isu lockdown China 2022, hingga dampak invasi Rusia ke Ukraina menjadi rangkaian faktor yang memperpanjang kenaikan harga komoditas energi batu bara hingga tahun depan.

Wahyu memprediksi, harga batu bara akan menyentuh level US$ 350-US$ 400 per ton hingga akhir tahun nanti.
Namun Ibrahim melihat, kenaikan harga batu bara kemungkinan hanya terjadi sementara sampai Rusia berhenti melakukan penyerangan. Jika kondisi itu terjadi, harga batu bara diprediksi akan bergerak turun.