freightsight
Jumat, 19 April 2024

INFO INDUSTRI

Bukan Hanya Komoditi CPO dan Batu Bara, Komoditi Ini Juga Diyakini Akan Topang Kinerja Ekspor

22 November 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

• Beberapa komoditi nonmigas akan membuat kinerja ekspor Indonesia bisa semakin moncer untuk ke depan.

• Bukan hanya 1 komoditi, namun ada beberapa komoditi nonmigas yang bisa dorong kinerja ekspor, salah satunya adalah keramik.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Bobby Gafur mengatakan bahwa industri keramik sudah memperlihatkan kinerja mereka di ranah ekspor sepanjang tahun ini, bahkan mereka terbukti berhasil membuat pencapaian besar sebelum masa pandemi. Karena itu, pihak Kadin yakin bahwa kinerja ekspor yang moncer, ke depan bukan hanya didukung oleh sektor batu bara, dan CPO saja, namun juga dari industri keramik.

Bobby memperkirakan bahwa kinerja yang dimiliki oleh komoditi keramik akan terus dipertahankan, seiring dengan utilisasi produksi yang memang masih terus terjaga.

"Melihat potensinya, ekspor keramik kinerjanya sudah bagus sekali, lebih tinggi dibandingkan sebelum krisis," kata Bobby saat dihubungi, Jumat (19/11/2021)

Jika melihat indikator seperti purchasing manager’s indeks (PMI) manufaktur berhasil mencapai sebesar 57,2 persen pada bulan Oktober 2021 ini. Dengan catatan tersebut ia meyakini bahwa kinerja dari ekspor nonmigas ke depan akan bisa terus meningkat dan juga memperkuat prospek ekonomi nasional. Selain itu, indikator makro juga terlihat menunjukkan indikator tren yang juga positif.

Hariyadi Sukamdani, selaku ketua umum asosiasi pengusaha Indonesia (Apindo) juga menambahkan bahwa sektor perikanan juga memilik potensi yang terbilang sangat besar dalam bidang ekspor.

Industri manufaktur juga masih memiliki sektor lain yang kemungkinan akan menjadi pendorong ekspor, sektor tersebut adalah alas kaki dan juga tekstil.

"Perikanan kita punya potensi besar, lalu juga industri olahan dari makanan minuman, lalu juga tekstil dan sepatu, yang padat karya tetapi masih punya potensi yang baik. Industri perhiasan juga ekspornya naik bagus," jelas Hariyadi.

Kemudian, kini Indonesia juga memiliki peluang untuk memanfaatkan keadaan Amerika serikat yang saat ini sedang berusaha mengurangi pembelian dari China. Jika Indonesia mampu memanfaatkannya, maka ada banyak potensi pasar besar yang ditinggalkan oleh China, dan akan membawa keberuntungan untuk kinerja industri Indonesia.

"Kalau dilihat trennya sampai akhir tahun ini (kinerja ekspor) akan tetap bagus karena permintaan juga tinggi dari pasar luar negeri," katanya.