freightsight
Minggu, 28 April 2024

INFO INDUSTRI

Shenzen Lockdown Menjadi Pukulan Baru Rantai Pasokan Global

18 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Shenzen, Tiongkok

Shenzen via lovepik

• Tiongkok masih menerapkan kebijakan nol kasus COVID-19.

• Shenzen lakukan lockdown saat kasus COVID-19 melonjak ke dua tahun tertinggi.

Tiongkok masih menerapkan kebijakan nol kasus dan lockdown lokal masih berlaku di wilayah-wilayah angka penularan tinggi. Shenzhen menjadi salah satu yang dikuntara dan semua transportasi umum dari dan menuju kota berpenduduk Tiongkok dihentikan. Tidak ada satu pun yang boleh meninggalkan Shenzhen kecuali urusan mendesak.

“Setiap penduduk menjalani tiga ronde uji COVID-19” ungkap pernyataan pemerintah dan lockdown di Shenzhen berlaku hingga 20 Maret.

Sebelumnya ada kota dan wilayah yang dikuntara seperti Shanghai dan Changchun di provinsi Jilin. Dari 1.938 kasus penularan Minggu (13/3) sebanyak 1.400 berada di Jilin. Sebagian penduduk di Cangzhou bagian selatan Beijing diminta di rumah saja setelah dilaporkan ada kasus penularan. Hongkong yang berseberangan dengan Shenzhen mengalami kenaikan kasus pada Minggu ada 32.400 kasus penularan baru.

China lakukan lockdown jutaan orang saat kasus COVID-19 melonjak ke dua tahun tertinggi. China melaporkan peningkatan tajam dalam infeksi COVID-19 harian pada hari Selasa, jumlah harian tertinggi sejak pandemi dimulai lebih dari dua tahun lalu, memaksa lockdown dan mengancam rantai pasokan global yang sudah rapuh.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional China ada 3.507 kasus COVID-19 dilaporkan pada Selasa naik dari 1.337 sehari sebelumnya.

Daerah terkena dampak terparah adalah provinsi timur laut Jilin segera di-lockdown, menyusul kota selatan Shenzhen di mana pihak berwenang menangguhkan transportasi umum, termasuk kereta bawah tanah dan bus dan memerintahkan lebih dari 17 juta orang untuk tetap di rumah.

Lockdown di Shenzhen dikenal sebagai Lembah Silikon China dan merupakan rumah bagi raksasa teknologi termasuk Tencent (HK:700) dijadwalkan berlangsung enam hari dan dapat memberikan pukulan baru bagi rantai pasokan global.

"Lonjakan kasus terbaru telah menyebabkan kekhawatiran ada gangguan rantai pasokan lebih lanjut dan bahwa pertumbuhan ekonomi China dapat datar pada kuartal pertama," ungkap Richard Hunter selaku kepala pasar di Interactive Investor.