freightsight
Senin, 25 November 2024

PELABUHAN

Krisis Valas Menggigit, Pelabuhan Peti Kemas Pakistan Alami Kemacetan Parah

26 Januari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

kontainer di pelabuhan

via Antara

  • Pengangkut peti kemas yang melayani pelabuhan Pakistan bergulat dengan krisis devisa akut di lingkungan pasar yang sudah menantang hingga sebabkan kemacetan pelabuhan.

Berbagai sumber industri lokal mengatakan ketidakmampuan importir untuk mengamankan pesanan pengiriman untuk izin kargo yang tepat waktu telah menciptakan kemacetan yang mengkhawatirkan di kota pelabuhan Karachi, yang mencakup Pelabuhan Qasim di dekatnya.

“Ribuan peti kemas sudah terjebak di dermaga, menciptakan kebuntuan rantai pasokan dengan tumpukannya yang sangat besar,” kata seorang agen kapal yang berbasis di Karachi kepada The Loadstar.

Prihatin dengan situasi yang meningkat dengan cepat, Asosiasi Agen Kapal Pakistan (PSAA) mengirimkan pemberitahuan kepada Bank Negara Pakistan dan para pemimpin pemerintah untuk memperingatkan bahwa perusahaan pelayaran, yang diwakili oleh mereka, akan mempertimbangkan untuk menangguhkan layanan ke luar negeri jika tidak ada tindakan segera dalam upaya untuk mengurangi krisis.

“Jika perdagangan internasional dihentikan, situasi ekonomi di dalam negeri pasti akan memburuk,” kata asosiasi tersebut.

Dengan tekanan industri yang semakin parah, pemerintah Pakistan telah berjanji untuk memberikan bantuan bagi importir yang datang untuk membersihkan peti kemas yang menumpuk akibat kemacetan di pelabuhan.

"Pemerintah telah memutuskan untuk membebaskan biaya penahanan peti kemas untuk importir yang terimbas macet. Biaya itu akan ditanggung oleh bendahara nasional," kata juru bicara Kementerian Urusan Maritim Pakistan di Karachi pada Rabu (25/1/2023).

“Sekitar 20.000 kontainer diperkirakan tertahan di pelabuhan,” kata Khurram Ijaz, Wakil Presiden Federasi Kamar Dagang dan Industri Pakistan. Sumber industri mengatakan krisis tersebut berpotensi mendorong banyak rumah dagang bangkrut akibat tidak mampu bertahan. Asosiasi perdagangan menyambut tawaran pengabaian, tetapi mengatakan kargo memerlukan pemberitahuan pelabuhan resmi sebelum mereka dapat memulai proses penyelesaian kemacetan kargo.

Sebagai informasi, Pakistan telah mengalami kemunduran ekonomi yang serius dalam beberapa tahun terakhir, tetapi sekarang berada di titik kritis.
Menurut laporan lokal, cadangan dolar negara Pakistan telah anjlok hingga hingga menyentuh angka di bawah $4,5 miliar, terendah dalam delapan tahun.
Keruntuhan ekonomi berakar pada kombinasi faktor – kerusuhan politik, bencana alam, inflasi yang menderu, harga energi yang tinggi dan kewajiban pembayaran utang luar negeri.

Krisis tersebut sangat mirip dengan kerusuhan politik/ekonomi yang harus dihadapi negara tetangga Sri Lanka di masa lalu, termasuk penghentian pelabuhan Kolombo karena protes buruh pelabuhan dan kondisi kacau lainnya.