freightsight
Sabtu, 27 April 2024

EKSPOR

Indonesia Berhasil Perluas Pasar Ekspor CPO serta Minyak Goreng Hingga ke Pakistan

15 Juni 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor CPO

Dokumentasi via antaranews.com

Indonesia memperluas pasar ekspor CPO dan minyak goreng ke Pakistan.

Komoditas lain menjadi andalan ekspor Indonesia ke Pakistan adalah serat stapel rayon viscose, mobil serta kendaraan bermotor lainnya, gearbox dan bagiannya dan kertas uncoated juga kertas karton.

Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian, mengatakan pemerintah membuka ekspor minyak goreng kembali setelah melihat kondisi pasokan terpenuhi di pasar domestik dan penurunan harga minyak goreng curah saat ini.

"Pakistan bisa menjadi pasar yang potensial," ungkapnya dalam pertemuannya bersama Syed Murtaza Mahmud selaku Menteri Industri dan Produksi Pakistan, Senin (13/6/2022).

Pemerintah menjalankan program percepatan distribusi CPO, refined bleached deodorized palm oil (RBDPO) juga used cooking oil (UCO) melalui ekspor sejak 7 Juni-31 Juli 2022, demi mengoptimalisasi serta stabilisasi produksi dan rantai perdagangan CPO, RBDPO juga UCO.

Program tersebut berlaku untuk semua eksportir, dengan alokasi ekspor ditetapkan 1 juta ton dan eksportir mengikuti program diberikan alokasi sedikit 10 ton kelipatannya.

"Saya yakin terbitnya regulasi terkait ini dapat mempercepat impor CPO dan turunannya ke Pakistan," ungkap Agus.

Pertemuan bilateral bersama Pakistan bisa memperluas hubungan kerja sama kedua negara di bidang ekonomi, dengan kelanjutan perundingan Indonesia-Pakistan Trade in Goods Agreement (IP-TIGA).

"Minyak sawit dan minyak sawit mentah adalah produk dengan potensi ekspor terbesar dari Indonesia ke Pakistan," ungkapnya.

Komoditas lain yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke Pakistan, di antaranya serat stapel rayon viscose, mobil serta kendaraan bermotor lainnya, gearbox dan bagiannya dan kertas uncoated juga kertas karton.

Indonesia juga punya potensi besar dengan jumlah UMKM 65 juta unit atau 99 persen dari total unit usaha yang ada di Indonesia.

Sektor UMKM menyerap 119,6 juta tenaga kerja atau menyumbang 96,92 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.

Menperin sangat optimistis, peningkatkan kerja sama di sektor industri bersama Pakistan bisa mendongkrak kinerja ekspor nasional.

Perdagangan kedua negara mencatat pertumbuhan positif 6,65 persen selama tahun 2017-2021 serta mencatat pertumbuhan positif 41,77 persen selama 2021-2022.

Pada 2021, total perdagangan bilateral capai hingga 3,9 miliar dolar AS dengan total ekspor 3,8 miliar dolar AS juga impor dari Pakistan 185 juta dolar AS yang keduanya didominasi sektor nonmigas.

Dalam lima tahun terakhir, Indonesia mengalami nilai perdagangan positif dan pada tahun 2021, nilai perdagangan tercatat 3,6 miliar dolar AS.

Di samping itu, penanaman modal dari investor Pakistan di Indonesia dari 2018 hingga 2022 sudah menggelontorkan total dana sebesar 5,45 juta dolar AS untuk sebanyak155 proyek.

Sektor-sektor yang telah berhasil merealisasikan investasinya tersebut tentu saja antara lain industri makanan, tekstil, kayu, serta kimia dan juga industri farmasi.