freightsight
Selasa, 7 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Kontribusi Karet terhadap Ekspor Sumatera Utara kian Menurun

1 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Karet

Produksi Karet via ajaib.co.id

Ekspor karet serta barang dari karet Sumut masih melemah di awal tahun 2022, sehingga kini posisinya dalam menyumbang ke total ekspor provinsi itu juga ikut turun ke peringkat ketiga.

Nilai ekspor dari berbagai produk kimia itu pada Januari 2002 kian menjadi naik 54,18 persen jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun 2021 atau yang menjadi 132,421 juta dolar AS.

Nilai ekspor karet serta barang dari karet Sumatra Utara (Sumut) memang masih melemah di awal tahun 2022, sehingga kini posisinya dalam menyumbang ke total ekspor provinsi itu juga ikut turun ke peringkat ketiga.

Nurul Hasanudin selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, di Medan pada Sabtu (27/3/2022) mengatakan bahwa BPS mencatat nilai ekspor karet serta barang dari karet Januari 2022 menurun 11,44 persen dibandingkan dengan periode sama tahun 2021, sehingga perannya dalam ekspor Sumut juga ikut turun.

Pada Januari 2022 saja nilai ekspor karet Sumut masih 115,300 juta dolar AS dari periode sama 2021 yang sudah mencapai 129, 063 juta dolar AS. Penurunan nilai ekspor tersebut cenderung turun akibat volume ekspor yang kian turun.

"Akibat dari nilai ekspor karet melemah ini tentu peran atau kontribusi golongan karet serta barang dari karet itu ke total ekspor Sumut pada periode sama menurun juga atau menjadi hanya 11,95 persen," ungkapnya.

Beliau mengatakan bahwa posisi golongan barang tersebut menempati peringkat ketiga dari total ekspor Sumut pada Januari sebesar 956,4111 juta dolar AS.

Beliau juga mengungkapkan bahwa biasanya karet dan barang dari karet menempati posisi kedua terbesar dalam ekspor, tetapi di Januari turun ke peringkat ketiga digeser oleh golongan berbagai produk kimia.

Nilai ekspor dari berbagai produk kimia itu pada Januari 2002 kian menjadi naik 54,18 persen jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun 2021 atau yang menjadi 132,421 juta dolar AS.

Beliau mengatakan pada Januari saja bahwa kontribusi produk kimia ke total ekspor Sumut sudah mencapai 13,85 persen atau juga bisa dikatakan di atas golongan karet dan barang karet yang jumlahnya hanya mencapai 11,95 persen saja.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut rupanya juga telah mengakui bahwa memang adanya penurunan ekspor karet di Sumut.

Penurunan ekspor ini tentu saja akibat dari produksi yang kian turun dan juga termasuk masih adanya gangguan pengapalan sejak adanya pandemi Covid-19.

Volume ekspor ini memang sudah turun sejak bulan Januari dan bahkan di bulan Februari juga turun lagi sebesar 11,99 persen atau hanya tinggal 28.698 ton akibat dari permintaan dari Rusia yang melemah.

Beliau juga menjelaskan selain dari pasokan kurang, permintaan juga melemah ditambah perang Rusia-Ukraina.