freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Kongesti Jadi Ancaman Pengiriman Tertunda Saat Momen Nataru

14 Desember 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kapal kontainer

Ship-container © jd210848 via Pixabay

• Para pelaku usaha diminta untuk waspadai penundaan pengiriman barang di momen natal dan tahun baru akibat adanya fenomena kongesti di beberapa pelabuhan global.

• Sedangkan untuk wilayah sumber barang kemungkinan pilihannya akan berasal dari wilayah yang tidak terlalu jauh. Dominasinya adalah berasal dari negara kawasan Asia atau intra Asia.

Menjelang momentum natal dan tahun baru (Nataru) para pengusaha diminta untuk bisa waspada terhadap pengiriman barang yang tertunda akibat adanya kongesti yang terjadi di banyak pelabuhan global.

Saut Gurning selaku Pakar Maritim ITS menjelaskan bahwa kongesti yang terjadi pada banyak pelabuhan global sampai saat ini masih eksis dan kemungkinan akan mengubah jadwal kedatangan kapal luar negeri ke dalam negeri. Pada akhirnya, hal ini berdampak pada berbagai freeder dan kapal pengumpan secara domestik. Karena itu, besar kemungkinannya akan mengubah window schedule frekuensi atau jadwal.

“Alternatif jadwal atau rencana layanan perlu diantisipasi kepada pengguna jasa atau semua yang terkait. Tentu ekspektasi masyarakat sebagai konsumen akhir semua antisipasi di atas tidak berdampak pada kenaikan biaya atau harga barang,” katanya, Senin (8/10/2021).

Lebih lanjut, Saut juga menyampaikan harapannya tentang potensi akhir tahun, sejalan dengan situasi kongesti di pelabuhan global nantinya tidak akan menyebabkan inflasi untuk barang konsumsi, barang modal dan barang aset/kritikal industri, dan jasa untuk masyarakat secara umum.

Saut juga menjelaskan bahwa biasanya, menjelang natal dan tahun baru akan ada pola musiman akibat kegiatan sosial serta budaya yang dibutuhkan masyarakat secara umum, biasanya untuk barang konsumsi. Akan tetapi pada tahun 2020 lalu diketahui ada perubahan gejala kenaikan pengangkutan barang di luar komoditas berbasis konsumsi, yakni untuk barang modal dan barang kritikal untuk keperluan operasi dan jasa.

“Karenanya kemungkinan potensi kenaikan sebesar 10-20 persen akan mungkin terjadi untuk pergerakan kontainer curah kering dan curah cair apabila lonjakan komoditas konsumsi, barang model produksi dan komoditas kritis menjadi pilihan,” imbuhnya.

Sedangkan untuk wilayah sumber barang kemungkinan pilihannya akan berasal dari wilayah yang tidak terlalu jauh. Dominasinya adalah berasal dari negara kawasan Asia atau intra Asia.