freightsight
Minggu, 24 November 2024

EKSPOR

KKP Kini Targetkan PDB Industri Perikanan Segera Naik 6% di 2023

1 September 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Perikanan

Ekspor Perikanan via monitor.co.id

KKP targetkan pertumbuhan ekonomi nasional di bidang perikanan tumbuh hingga 6% pada 2023.

KKP sudah menetapkan arah kebijakan pembangunan kelautan juga perikanan berbasis ekonomi biru.

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP segera menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional dalam bidang perikanan yang tumbuh hingga 6% pada 2023. Target tersebut lebih rendah dibanding presentasi peningkatan pagu anggaran KKP pada tahun depan 9,34% dari Rp 6,1 triliun pada tahun ini menjadi Rp 6,76 triliun.

Walaupun demikian, target produksi perikanan KKP di tahun 2023 tumbuh 47,56% dari target 2022 menjadi 30,31 juta ton. Pada tahun ini saja bahwa target produksi perikanan mencapai 20,54 juta ton.

"Indikator Kinerja Utama KKP yang tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023 antara lain pertumbuhan PDB perikanan 4-6%, dan produksi perikanan 30,31 juta ton," ungkap Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, dalam keterangan resmi, Selasa (30/8/2022).

Di samping itu, Trenggono juga menargetkan bahwa angka konsumsi ikan per kapita tahun 2023 naik hampir 1,5 kilogram (Kg) dari 59,53 kg yang menjadi 61,02 kg per orang. Bukan hanya itu, ekspor produk perikanan ditargetkan akan tumbuh 6,59% menjadi US$ 7,6 miliar.

Trenggono mengatakan bahwa KKP sudah menetapkan arah kebijakan pembangunan kelautan juga perikanan berbasis ekonomi biru. Beberapa perikanan berbasis ekonomi biru dimaksud merupakan perluasan wilayah konservasi perikanan juga penerapan kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota di seluruh area di dalam negeri.

Bukan hanya itu, Trenggono juga merancang kegiatan prioritas pada tahun depan, seperti pengembangan nelayan maju (Kalaju), pengembangan kampung perikanan budidaya dan pengembangan rantai dingin. Mengenai peningkatan ekspor, Trenggono segera meningkatkan pengembangan perikanan budidaya demi peningkatan ekspor udang, lobster, kepiting, rajungan dan rumput laut.

"Melalui program-program berbasis ekonomi biru, kami mengupayakan pertumbuhan ekonomi dengan tetap memerhatikan keberlanjutan ekologi," ungkap Trenggono.

Di samping itu, investasi pada industri kelautan dan perikanan di tahun ini diprediksi akan naik 5% secara tahunan menjadi Rp 6,32 triliun.

Dengan demikian, KKP sudah merancang beberapa kegiatan terobosan, seperti penerapan penangkapan terukur di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) dan pengembangan perikanan budidaya demi komoditas berorientasi ekspor, khususnya udang.

Sementara itu, untuk pertumbuhan investasi 5% pada tahun 2022 diharapkan bisa dicapai dengan sejumlah terobosan. Program terobosan meliputi bidang perikanan tangkap dengan diterapkannya kebijakan penangkapan terukur di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), serta pengembangan perikanan budidaya untuk komoditas berorientasi ekspor, khususnya udang.

Sebagai informasi, penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur membawa peluang usaha turunan yang sangat banyak. Mulai dari usaha penangkapan yang sistemnya akan diatur dalam zonasi dan kuota, docking kapal, kebutuhan perbekalan melaut, bahan bakar minyak, hingga jasa angkutan hasil tangkapan.