freightsight
Selasa, 12 November 2024

INFO INDUSTRI

KKP Dorong Kualitas Ekspor Udang Sambas

2 November 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pengiriman udang ekspor

Gambas on the fish market © Etienne Girardet via U...

Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, memang merupakan salah satu daerah penghasil udang di Indonesia. Karena itu, pihak pemerintah, melalui Kementrian Kalautan dan Perikanan (KKP) mendorong daerah tersebut untuk menjadi penghasil udang paling berkualitas di Indonesia.

Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), melakukan kegiatan kelas Daya Saing, yang mana targetnya adalah untuk melakukan ekspor udang Sambas sebanyak 9.000 ton setiap tahunnya pada tahun 2024 nanti. Di harapkan pula, ekspor tersebut nantinya akan mampu mendatangkan nilai sebesar Rp 720 milliar tiap tahun.

"Melihat potensi dan kemauan untuk maju para pembudidaya dan pelaku usaha di hilir yang ada di Sambas, serta dukungan Pemda, berbankan, dan pemangku kepentingan lainnya, saya optimis akan tercapai," ujar Dirjen PDSPKP, Artiati Widiarti pads keterangan yang ia buat.

Setelah melakukan peninjauan terhadap kegiatan KDS di Seda Sebulus, secara langsung, tingkat optimisme Artati kian melambung. Menurutnya daerah ini akan akan menjadi titik awal yang bisa digunakan sebagai percontohan model pengembangan kegiatan KDS di Sambas. Yang mana, nantinya kegiatan ini juga akan diaplikasikan pada beberapa daerah lain.

Dalam kunjungan peninjauan tersebut, Artati juga menyampaikan bahwa kegiatan KDS, kini telah mampu mendotong produksi usaha dari Koperasi Nelayan Paloh Jaya, yang mana dulunya hanya mampu mendistribusikan 12 ton setiap tahun, kini menjadi 132 ton setiap tahun dalam dua tahun terakhir.

“Ini menjadi capaian dan berkah tersendiri bagi KKP yang akan berusia 22 tahun pada 26 Oktober 2021, hadirnya KKP di masyarakat menjadi stimulan dan semangat besar bagi daerah Sambas,” sambungnya.

Secara total, anggota dari Koperasi Nelayan Paloh Jaya beranggotakan sebanyak 130 orang. Mereka kini mengelola lahan tambak dengan lebar 60.00 meter persegi. Dari Artati diketahui bahwa pihak KKP selama ini telah mengupayakan banyak kegiatan bersama koperasi, untuk memberikan dukungan dan fasilitasi. Misalnya dengan adanya kerjasama bersama BNI, yang melahirkan fasilitas KUR senilai Rp 1 miliar.

Tidak hanya itu, pihak KKP juga melakukan upaya untuk mendorong terjadinya kerjasama antara koperasi dengan pihak perusahaan penyedia sarana produksi perikanan dan pengolahan udang sebagai takeover.

Hal lain yang juga dilakukan oleh KKP adalah, melakukan penyaluran bantuan berbentuk sarana pasca penen untuk sortasi ukuran udang.

“Kita lakukan kegiatan mulai dari hulu dan hilir untuk kegiatan KDS ini,” jelas Artati.