Sentral berita, analisis dan data logistik di Indonesia

• Kenaikan harga logistik laut diperkirakan akan terus berlanjut sampai tahun depan, atau bahkan hingga tahun 2023 nanti.

• Adanya kenaikan biaya juga disebabkan oleh adanya disrupsi perdagangan dan kegiatan ekonomi yang masih terjadi pada berbagai belahan dunia karena pandemi.

Kenaikan harga logistik laut diperkirakan akan terus berlanjut sampai tahun depan, atau bahkan hingga tahun 2023 nanti. Hal tersebut dikarenakan disrupsi perdagangan dan kegiatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang masih terus terjadi. Hal lain yang diperkirakan juga akan ikut terdampak adalah berubahnya pola perdagangan di dunia.

Indra Dermawan selaku Staf Ahli Menteri Investasi Kepala BKPM Bidang Ekonomi Karo, menyampaikan, pada tahun depan target investasi akan mengalami pertumbuhan, dari yang sebelumnya hanya sebesar Rp900 triliun pada tahun ini, akan meningkat sampai Rp1.200 triliun pada tahun 2022.

Optimisme ini adalah berdasarkan pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang diproyeksi akan tumbuh sebesar 4,5 persen hingga 5,5 persen pada tahun depan, atau lebih tinggi jika dibandingkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang justru turun dari level 5 persen jadi 4 persen.

Lebih lanjut lagi, Indra menyampaikan bahwa optimisme pada pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan mendapatkan berkah dari tingginya harga komoditas. Menurut Indra hal ini adalah karena kondisi industri pelayaran atau shipping, akibat harga logistik dunia masih belum bisa turun hingga tahun depan.

“Jadi harga tarif untuk pengangkutan barang lintas negara secara global diperkirakan masih tetap tinggi, sampai ada beberapa analis yang memperkirakan di sepanjang 2022 bahkan berlarut sampai 2023 masih tinggi,” jelasnya dalam diskusi secara virtual yang diselenggarakan E2S dengan topik “Linking Investment and Business Prospect of Integrated Marine Logistics in Indonesia”, Selasa (28/12).

Adanya kenaikan biaya juga disebabkan oleh adanya disrupsi perdagangan dan kegiatan ekonomi yang masih terjadi pada berbagai belahan dunia karena pandemi. Indra juga mengatakan, varian baru dari Omicron akan memberikan dampak yang menyebabkan adanya tekanan pada mobilitas dan ekonomi dunia, sehingga akhirnya harga logistik jadi lebih tinggi.