freightsight
Kamis, 28 Maret 2024

TEKNOLOGI

Kementerian Kelautan Impor Teknologi Biodegradable Rumput Laut ke UKM

21 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kementrian Kelautan

Dokumentasi via kkp.go.id

• Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan impor teknologi pembuatan kemasan plastik biodegradable atau mudah terurai yang terbuat dari komoditas rumput laut ke berbagai UKM di Indonesia.

• Sejumlah UKM sudah memproduksi secara massal produk kemasan biodegradable seaweed bag. Sedangkan UKM lain tengah menerapkan edible coating untuk kemasan dodol rumput laut.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan transfer teknologi pembuatan kemasan plastik biodegradable atau mudah terurai yang terbuat dari komoditas rumput laut ke berbagai lini bisnis di Indonesia khususnya UKM.

“Kami telah melakukan transfer teknologi kemasan rumput laut kepada sejumlah pelaku usaha lokal antara lain UKM Pusaka Hati (Mataram), UKM Setiabudi (Lombok), Mina Horti (Lommbok Timmur, UKM Saluyu (Sukabumi), dan CV Panda Food (Sleman),” ungkap Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu (20/2/2022).

Pihaknya telah melakukan rekayasa kemasan berbasis rumput laut sejak 2016 dalam bentuk edible film dan edible coating serta dalam kemasan biodegradable pada tahun 2019. Terlebih lagi Indonesia telah dikenal sebagai salah satu negara dengan penghasil rumput laut terbesar.

Dengan teknologi tersebut Indonesia diharapkan bisa menjawab permasalahan sampah plastik baik di kawasan regional maupun global.

Menurut Artati, sejumlah UKM seperti UKM Pusaka Hati sudah memproduksi secara massal produk kemasan biodegradable seaweed bag. Sedangkan UKM lain tengah menerapkan edible coating untuk kemasan dodol rumput laut.

Dirjen PDSPKP mengatakan, dalam rangka mendorong penerapan rumput laut sebagai pengganti kemasan plastic, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan terus melakukan penyempurnaan inovasi.

Yang terbaru, kata dia, Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP), UPT Ditjen PDSPKP telah menggandeng tim peneliti dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK Unpad).

“Kita melakukan diskusi terkait pengembangan kemasan biodegradable berbasis rumput laut agar terjangkau dan bisa diaplikasikan secara massif,” jelasnya.

Kepala BBP3KP KKP Widya Rusyanto mengungkapkan ada sejumlah aspek yang perlu ditingkan terus dalam upaya penyempurnaan kemasan biodegradable ini, yakni meliputi teknik pencetakan, teknik pengerinngan, hingga karakteristik kemasan dalam menahan laju transmisi uap air.

“Menyempurnakan kemasan yang ramah lingkungan tentunya bukan pekerjaan yang mudah apabila dilakukan hanya oleh satu institusi saja, oleh karena itu kita perlu dukungan dan kolaborasi dengan berbagai pihak agar tujuan ini bisa tercapai,,” ujar Widya.