freightsight
Kamis, 25 April 2024

INFO INDUSTRI

Kemenperin Targetkan Rp400 Triliun APBD Masuk Industri

20 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kemenprin

Dokumentasi via kemenperin.go.id

• Kemenperin membidik pembelanjaan produk dalam negeri atau PDN dan UMKM 2022 bisa mencapai Rp400 triliun.

• Kepala Pusat P3DN Kemenperin Nila Kumalasari mengatakan bahwa kenaikan belanja barang dan modal terlihat menunjukkan potensi sebesar Rp532,5 triliun dalam APBD 2022.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membidik target Rp400 triliun dari Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD) agar masuk program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) sepanjang tahun ini.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo menurutkan, penggunaan barang impor masih tetap tinggi meskipun mengalami penurunan sejak 2019 sebesar Rp1.677 triliun menjadi Rp1.427 triliun sepanjang 2020.

"Targetnya tahun 2022 ini pembelanjaan produk dalam negeri atau PDN dan UMKM bisa tembus Rp400 triliun," kata Dody dalam sebuah keterangan tertulis pada Rabu (16/2/2022).

Kepala Pusat P3DN Kemenperin Nila Kumalasari mengatakan bahwa kenaikan belanja barang dan modal terlihat menunjukkan potensi sebesar Rp532,5 triliun dalam APBD 2022.

Dengan target belanja produk dalam negeri sebanyak Dp400 triliun, pemerintah daerah diharapkan bisa turut mengalokasikan 75 persen anggarannya untuk program ini.

Dengan sinergi pemerintah daerah, program P3DN bisa berkontribusi besar terhadap peningkatan produktivitas dan daya saing industri manufaktur nasional. Pembelian produk dalam negeri juga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.

Selain mendorong serapan anggaran pada produk lokal, Kemenperin juga memfasilitasi 1.250 sertifikat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pada sejumlah perusahaan industri pada 2022 ini. Pembiayaan fasilitasi tersebut dialokasikan melalui anggaran Prioritas Nasional (PN) sebesar Rp20 miliar.

Nila menambahkan, saat ini Kemenperin tengah mengusulkan pada Kementerian Keuangan untuk memberikan tambahan suntik dana anggaran sertifikasi TKDN sebesar Rp262,25 miliar dari dana Pemulihan Anggaran Nasional (PEN).

Sementara itu realisasi anggaran sertifikasi TKDN pada tahun lalu mencapai Rp112 miliar yang masuk PEN. Menilik rekapitulasi di situs tkdn.kemenperin.go.id, total penerbitan sertifikat TKDN pada tahun 2021 lalu tercatat sebanyak 11.687 dengan 14.571 jenis produk.

Tahun ini pemberian fasilitasi akan menyoroti produk industri alat kesehatan, farmasi, alat dan mesin pertanian, elektronika, permesinan, dan telematika. Selain itu juga industri logam, kimia, listik, pupuk, otomotif dan komponennya, keramik, tekstil, semen, dan produk industri kecil dan menengah (IKM).