freightsight
Rabu, 4 Desember 2024

INFO INDUSTRI

Kemenperin Mewaspadai Penggunaan Bahan Bangunan Impor untuk Mega Proyek IKN

17 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

IKN

Pembangunan via ekonomi.bisnis.com

• Kemenperin mewaspadai penggunaan bahan bangunan impor menyusul derasnya wacana arus investasi asing mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

• Dengan adanya pembangunan IKN permintaan komponen bangunan tidak akan bergeser ke luar Pulau Jawa melainkan penambahan serapan pasar.

Kemenperin mewaspadai penggunaan bahan bangunan impor menyusul derasnya wacana arus investasi asing mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Wiwiek Pudjiastuti selaku Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam Kemenperin mengatakan pelaku usaha dalam negeri mengantongi utilitas kapasitas produksi cukup jika terjadi lonjakan permintaan dari pembangunan IKN.

Wiwiek mengatakan pada Sabtu (12/3/2022) berkaitan pembangunan IKN perlu diperhatikan dan diwaspadai penggunaan produk impor untuk produk bahan bangunan diproduksi sepenuhnya dalam negeri."

Wiwiek melanjutkan utilitas kapasitas produksi industri nasional berkaitan dengan bahan bangunan semen, keramik, kaca, bata beton ringan, beton pracetak, dan lainnya masih belum optimal pemanfaatannya. Masih ada cadangan kapasitas produksi belum digunakan juga dapat dimanfaatkan memenuhi potensi lonjakan permintaan.

Industri semen punya kapasitas produksi nasional 116 juta ton permintaan domestik sepanjang tahun lalu 66,21 juta ton, sehingga masih ada kesenjangan lebar antara kemampuan produksi dan serapan pasar.

Wiwiek mengatakan adanya pembangunan IKN permintaan komponen bangunan tidak bergeser ke luar Pulau Jawa melainkan penambahan serapan pasar. Karena pembangunan di Pulau Jawa dan di seluruh Indonesia bertumbuh biasanya selagi pengembangan IKN berlangsung.

Dia menaksir pembangunan IKN secara langsung berdampak peningkatan permintaan komponen bangunan, tetapi beberapa catatan.

"Perlu diingat bahwa penambahan permintaan tidak sekaligus justru dilakukan bertahap sesuai proses pembangunannya. Tak hanya itu, setelah pembangunan selesai demand kembali turun," ujarnya. Sebelumnya juga, industri komponen bangunan ditargetkan tumbuh hingga 5,1 persen tahun ini setelah mencatatkan ekspansi 0,89 persen pada 2021.

Capaian pertumbuhan tahun lalu meleset dari target awal 2,79 persen terkendala pembatasan ketat membuat macetnya proyek-proyek pembangunan. Khusus untuk industri semen pertumbuhannya ditaksir 5,4 persen pada tahun ini didorong sektor konstruksi dan pembangunan infrastruktur pemerintah.