freightsight
Jumat, 22 November 2024

PENGIRIMAN DARAT

Kawasan Ekonomi Khusus Terbaru Indonesia Incar Investasi US$17 Miliar

2 November 2021

|

Penulis :

Editor Freightsight

gedung JIIPE di Jawa Tengah

Gedung JIIPE © www.jiipe.com

Dilaporkan bahwa Java Integrated Industrial and Port Estate atau dikenal juga dengan sebutan JIIPE, di Jawa Tengah telah menghasilkan US$3.5 miliar dari 16 penghuni. Hal ini disampaikan langsung oleh Haryanto Adikoesoemo, yang merupakan direktur PT. AKR Corporindo, yang juga merupakan kunci terselenggaranya proyek ini. Kawasan khusus ini diharapkan bisa menjadi kawasan bisnis yang lebih menjanjikan bagi para investor dimana penawaran-penawaran semakin baik dengan adanya potongan pajak dan peluang lain yang bisa diperoleh investor asing. Kawasan ekonomi khusus terbaru di Indonesia ini diharapkan bisa menarik investasi setidaknya hingga 17 miliar dolar.

Presiden Joko Widodo telah meninjau insentif untuk dijadikannya kawasan ini sebagai kawasan ekonomi khusus sejak tahun kemarin. Keputusan ini diharapkan bisa menghasilkan dana dan menciptakan lapangan kerja dengan menyederhanakan aturan-aturan dan proses peluang bisnis yang ada di dalam negeri.

Adikoesoemo juga mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan lahan terluas di dunia, namun yang disayangkan ialah infrastruktur yang belum berkembang dan tidak sebanding dengan cepatnya pertumbuhan ekonomi, yang mengakibatkan biaya logistik yang jauh lebih tinggi. Beliau menambahkan bahwa misi pertama mereka bersama JIIPE ialah untuk mengurangi biaya logistik.

Implementasi perundang-undangan untuk hukum investasi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia
JIIPE merupakan kawasan luas 3,000 hektar dan rencananya akan dibuat untuk menampung pelabuhan laut di Jawa Tengah saja yang terhubung dengan bandara internasional dan ruas tol serta lajur kereta api. Kawasan ini rencananya akan menjadi markas PT Freeport Indonesia, yang konstruksinya sudah dimulai. Sejauh ini, 16 penghuni rencananya akan mengisi 250 hektar dari 1,800 hektar untuk pengembangan.

Pada proyek ini, AKR Corporindo memegang saham sebesar 60 persen, dimana selebihnya dipegang oleh operator pelabuhan negara PT Pelabuhan Indonesia III. Adikoesoemo juga mengatakan bahwa dirinya dan para stakeholder lainnya percaya bahwa investasi $17 triliun ini bisa diperoleh. Terlebih dengan dilakukannya penambahan kawasan seluas 400 hektar di kawasan pelabuhan dan 800 hektar di kawasan perumahan dan komersil yang saat ini masih dikembangkan.

Bagikan artikel ini: