PENGIRIMAN DARAT
28 November 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
Kebijakan normalisasi kendaraan sarat dimensi dan ODOL pada tahun 2023 dilakukan bertahap.
Penerapan kebijakan ini tentu telah mengalami pasang surut.
Kebijakan normalisasi kendaraan sarat dimensi dan muatan atau over dimension over loading (ODOL) pada tahun 2023 diperkirakan akan diterapkan secara bertahap demi menghindari dampak kenaikan harga barang.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan bahwa kebijakan tersebut masih belum juga bisa diterima sepenuhnya oleh industri dan dunia usaha. Apalagi, ada risiko efek rambatan terhadap kenaikan harga barang jika memang truk ODOL dilarang beroperasi sepenuhnya.
Untuk itu, Adita mengungkapkan bahwa kemungkinan penerapan kebijakan tersebut akan dilakukan secara bertahap, kendati sebelumnya kebijakan Zero ODOL ingin diterapkan pada bulan Januari 2023 mendatang.
"Kementerian Perhubungan ingin ini [Zero ODOL 2023] bisa diberlakukan. Bahwa itu Januari atau kapan, yang jelas 2023 diharapkan sudah bisa diterapkan. Mungkin kita akan lakukan bertahap di beberapa kawasan yang dampaknya sangat luar biasa," tuturnya di sela-sela Rapat dengan Komisi V DPR, Kamis (24/11/2202).
Penerapan kebijakan ini tentu telah mengalami pasang surut. Awalnya, kebijakan Zero ODOL diluncurkan pada tahun 2018. Teranyar, kebijakan itu juga ditargetkan dapat mulai diberlakukan pada tahun 2023. Di samping itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno memastikan bahwa kebijakan itu nantinya akan diterapkan mulai dari tahun depan. Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan lagi memberi perpanjangan waktu untuk kebijakan tersebut lebih dari 2023.
"Target untuk Zero ODOL 2023 masih tetap berjalan, dan tidak ada kebijakan untuk memperpanjang Zero ODOL di 2023," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno pada Rapat Kerja Bidang Perhubungan Darat 2022, dikutip dari siaran langsung YouTube Ditjen Perhubungan Darat, Selasa (22/11/2022).
Kekhawatiran pada dampak pelarangan truk ODOL ini tercermin di antaranya dari survei oleh Institut Transportasi dan Logistik (ITL) pada Agustus 2022.
Survei ITL itu menemukan banyak pelaku logistik menolak pemberlakuan Zero ODOL 2023 karena khawatir mengerek biaya angkutan barang semakin mahal. Hal itu karena volume barang yang boleh dimuat per satu satuan trip perjalanan menjadi berkurang sehingga keuntungan diterima nanti semakin menipis.
Penelitian kualitatif itu tentu saja dilakukan di dua lokasi yaitu Pasar Induk Kramatjati Jakarta dan Pasar Induk Modern Cikampek pada 300 responden yang di dalamnya terdiri dari 100 pengemudi, 100 pemilik kendaraan dan 100 pemilik barang/pengelola pasar.
"Dengan adanya kebijakan kenaikan harga BBM sudah menunjukkan dampak pada kenaikan harga barang-barang yang juga berdampak pada responden penilitian kami. Apabila kebijakan Zero ODOL ini diberlakukan maka akan ada situasi ancaman pemogokan dari mereka," terang Pengamat ITL Trisakti Yuwono, Agustus 2022.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi