freightsight
Senin, 20 Mei 2024

PENGIRIMAN DARAT

Jembatan Timbang Akan Segera Dibangun di Pasaman Barat demi Berantas ODOL

27 Oktober 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pemerintah Kabupaten Pasaman memulai mempersiapkan lahan 9.000 m untuk kawasan pembangunan UPPKB.

Dengan keberadaan jembatan timbang di Pasaman Barat sangat dibutuhkan, karena jembatan timbang akan digunakan memberantas pelanggaran truk Over Dimension Overloading (ODOL).

Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, kini telah memulai mempersiapkan lahan seluas 9.000 meter untuk kawasan pembangunan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau Jembatan Timbang di Basecamp, Kecamatan Kinali.

Barat Risnawanto selaku Wakil Bupati Pasaman di sini pun juga mengatakan bahwa lahan seluas 9.000 meter itu memang sudah dipastikan akan segera dibangun jembatan timbang setelah dilakukan survei bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah III Sumbar.

"Dengan telah adanya lahan ini, saya berharap proses pembangunan jembatan timbang berjalan lancar," katanya, Selasa (25/10/2022).

Beliau di sini pun juga menyebutkan bahwa dengan keberadaan jembatan timbang di Pasaman Barat sangat dibutuhkan, karena nantinya jembatan timbang tersebut akan digunakan untuk memberantas pelanggaran truk Over Dimension Overloading (ODOL) dan meminimalisir kerusakan jalan dan fatalitas kecelakaan.

"Di Kabupaten Pasaman Barat ini banyak beroperasi angkutan barang dengan muatan yang diindikasi melebihi kapasitas atau overload. Dampaknya itu kepada jalan, jadi cepat rusak," ungkapnya.

Di samping itu, Kepala BPTD Wilayah III Sumbar Ardono di sini pun juga mengatakan bahwa dengan adanya langkah cepat dari Pemkab Pasaman Barat demi bisa menyediakan lahan pembangunan jembatan timbang, tentu untuk ke depannya jika memang pembangunan telah selesai turut memberikan dampak yang positif bagi daerah.

Karena dengan adanya nanti jembatan timbang itu, tentu saja juga akan sangat berfungsi untuk bisa melakukan pengawasan pada angkutan barang supaya tidak akan lagi melakukan pelanggaran.

"Adanya pembangunan jembatan timbang, juga akan memberikan banyak manfaat seperti menjaga, meningkatkan keselamatan, mengurangi kemacetan, menjaga umur jalan serta menjaga kenyamanan dari kendaraan overload," sebutnya.

Menurutnya proses untuk bisa membangun jembatan timbang itu memang terbilang cukup panjang ke depannya, mulai dari bagian pembuatan desain, usulan penganggaran yang diperkirakan jumlahnya mencapai Rp17 miliar, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Jadi untuk pelaksanaan operasional diperkirakan akan dilakukan di tahun 2024-2025," tegasnya.

Bukan hanya itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishub Pasaman Barat, Ade Putra, di sini pun juga menambahkan, di lahan yang luasnya 9.000 meter atau tiga hektar itu, tentu saja nantinya bukan hanya akan dibangun jembatan timbang, melainkan juga lengkap dengan sarana dan prasarana seperti terminal barang, rest area dan lainnya.

"Jadi selanjutnya, sesuai arahan dari Kepala BPTD, selanjutnya kita harus mengajukan proposal dan dilengkapi FS (Feasibility Study) ke Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari APBN," tambahnya.