freightsight
Senin, 20 Mei 2024

PENGIRIMAN DARAT

Kemenhub: Muatan Tol Laut pada 2022 Masih saja Timpang

9 Januari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via kompas.com

Kemenhub memprediksi muatan Tol Laut 2022 masih mengalami ketimpangan.

Untuk mengatasi ketimpangan tentu membutuhkan dukungan lintas kementerian/lembaga.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi bahwa muatan berangkat dan muatan balik Tol Laut pada tahun 2022 masih mengalami ketimpangan, setidaknya ini adalah menurut data per Desember 2022. Berdasarkan data Kemenhub hingga pertengahan Desember 2022, muatan berangkat angkutan Tol Laut yang ada di total 33 trayek yang telah dilayani mencapai 20.000 twenty-foot equivalent per units atau TEUs. Di samping itu, muatan baliknya baru mencapai 6.600 TEUs.

"Saat ini, kami masih melakukan kalkulasi jumlah muatan untuk dapat memastikan jumlah capaian kinerja tol laut. Sebagai informasi sementara, sampai pertengahan Desember 2022, tercatat sudah mengangkut 20.000 TEUs muatan berangkat dan 6.600 TEUs muatan balik," jelas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha, Kamis (5/1/2023).

Untuk tahun ini saja, Arif juga telah menyampaikan bahwa memang target yang ingin dipenuhi ini merupakan salah satu capaian voyage sebagai gambaran pemenuhan transportasi laut bagi pelayanan daerah yang tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan atau 3TP.

Memasuki tahun ke delapan pelaksanaan program, tentu saja total trayek yang akan dilayani juga memang sudah ditargetkan bertambah dari 33 trayek menjadi 39 trayek Tol Laut. Bahkan Arif di sini pun tak menampik bahwa memang untuk mengatasi ketimpangan antara muatan berangkat dan balik ini tentu saja akan sangat membutuhkan dukungan lintas kementerian/lembaga.

Dia di sini pun juga menyebut bahwa perlunya kolaborasi dan sinergi dengan BUMN sekaligus sebagai peranan pemerintah daerah.

"Kami sangat berharap dengan adanya peranan Pemda maka diharapkan dapat meningkatkan muatan balik berupa produk unggulan daerahnya masing-masing sehingga ke depan dapat membantu mengurangi biaya operasional kapal tol laut," tuturnya.

Adapun hari ini program Tol Laut 2023 sudah resmi dibuka dengan melepas pelayaran perdana dengan kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni yaitu KM. Kendhaga Nusantara 7. Kapal tersebut tentu saja yang nantinya akan membawa muatan sebanyak 57 twenty-foot equivalent per units atau TEUs dari Surabaya ke Nusa Tenggara Timur (NTT).

Muatan pada pelayaran perdana kapal Pelni itu juga sebagian besar berisi bahan pangan seperti, minyak, beras, gula dan tepung terigu. Muatan akan segara dibawa menuju Larantuka, Lembata/Lewoleba dan Kalabahi. Selama tahun 2022, Pelni juga telah melayani produksi muatan Tol Laut di berbagai trayek dengan capaian 14.508 TEUs. Produksi tersebut 115,86% di atas target tahun lalu yaitu 12.521 TEUs. Untuk tahun ini, BUMN pelayaran tersebut menargetkan produksi untuk program Tol Laut oleh perseroan dapat mencapai 15.225 TEUs.

"Target tol laut di Tahun 2023 sebesar 15.225 TEUs atau naik sebesar 21,59 persen dari 2022," jelas Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni Yossianis Marciano, Kamis (5/1/2023).