freightsight
Rabu, 24 April 2024

PENGIRIMAN LAUT

Kelangkaan Bahan Pokok Dinilai Akan Mampu Dikendalikan Dengan Tol Laut

24 Desember 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Bahan pokok

Farmers' food market stall with variety © via Free...

• Daerah Nunukan yang ada di wilayah perbatasan memiliki potensi mengalami kelangkaan bahan pokok, untuk mengatasi permasalahan tersebut dinilai bahwa kapal tol laut mampu menjadi solusinya.

• Kapal tol laut yang datang dari Surabaya biasanya akan mengangkut kontainer berisi bahan pokok dalam kurun waktu sekali dalam sebulan. Sedangkan untuk kapal yang datang dari Sulawesi, mereka akan datang dua kali dalam satu bulan.

Daerah Nunukan yang ada di wilayah perbatasan memiliki potensi mengalami kelangkaan bahan pokok, untuk mengatasi permasalahan tersebut dinilai bahwa kapal tol laut mampu menjadi solusinya. Selain itu, tol laut juga akan bisa membuat berbagai harga jadi lebih stabil.

Hal di atas dikatakan oleh Dian Kusumanto selaku Kepala Dinas Perdagangan (Disdag), ia menjelaskan bahwa program tol laut memiliki manfaat yang bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat Nunukan. Karena kapal tol laut telah berhasil mengatasi masalah kelangkaan bahan pokok sehari-hari di Nunukan.

Kapal tol laut yang mengangkut bahan pokok makanan setiap dua kali seminggu, membuat daerah Nunukan berhasil memiliki harga yang stabil, karena ketersediaan bahan pokok terus terjaga.

“Ya, kapal tol laut inilah yang bisa diandalkan juga mengangkut bahan-bahan pokok dari Malaysia selain kapal penumpang. Kapal pengangkut kita dari Sulawesi kan hanya 2 saja, itu juga yang aktif hanya satu kapal saat ini,” ungkap Dian ketika ditemui, Senin (13/12).

Dia juga mengatakan bahwa kapal tol laut tersebut telah mengangkut sejumlah barang kebutuhan masyarakat dari dua daerah di Indonesia. Selain mendatangkan barang dari Sulawesi diketahui kapal tol laut juga mengangkut barang dari Surabaya.

Kapal tol laut yang datang dari Surabaya biasanya akan mengangkut kontainer berisi bahan pokok dalam kurun waktu sekali dalam sebulan. Sedangkan untuk kapal yang datang dari Sulawesi, mereka akan datang dua kali dalam satu bulan.

Kemudian, kapal akan melakukan kegiatan bongkar di Nunukan dan Sebatik. Akan tetapi dua kapal tersebut biasanya hanya akan mengangkut pakan ternak, pupuk, air mineral, bahan bangunan dan makanan ringan, bukan bahan pokok makanan.

Untuk kapal yang mengangkut beras, minyak goreng, gula, dan bahan sembako lainnya biasanya akan dilakukan oleh kapal angkutan Ro-Ro dari Parepare, Sulawesi Selatan.

“Memang kalau bahan pokok seperti sembako, itu kita tidak lewat tol laut, tapi kapal Ro-Ro ya, kita berdayakan juga angkutan lainnya,” tambah Dian.