PELABUHAN
27 Desember 2021
|
Penulis :
Tim FreightSight
• Pada Jumat (17/12) lalu, Pelabuhan Patimban di Subang, secara resmi telah melakukan pelepasan ekspor perdananya.
• Jika digambarkan nantinya rata-rata biaya perbulan atau THC adalah sebesar USD 200 sampai 300 USD per kontainer. Namun, untuk masalah biaya truk, semua tergantung area.
Pada Jumat (17/12) lalu, Pelabuhan Patimban di Subang, secara resmi telah melakukan pelepasan ekspor perdananya. Ada sebanyak 1.209 kendaraan yang pada pekan lalu dilepas di Pelabuhan Patimban, kendaraan tersebut tentunya dengan berbagai merek yang diproduksi di Indonesia.
Selain dari sektor kendaraan ada pula beberapa sektor yang kemungkinan akan membuat rantai logistik menjadi lebih lacar dan efisien, beberapa diantaranya adalah makanan dan minuman (mamin), dan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan.
Adhi S. Lukman selaku Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mengatakan bahwa besar harapannya nanti produk di industri makanan dan minuman akan bisa menghemat waktu bongkar muat. Apabila hal tersebut bisa dilakukan, maka secara otomatis akan bisa menghemat biaya Terminal Handling Charge (THC). Tidak hanya itu, biaya gudang, dan demurrage, juga akan bisa lebih hemat.
“Patimban belum ada laporan pemakaian dari Mamin, yang saya tahu sudah dipakai otomotif. Tapi kalau bisa operasi dari sana, akan sangat membantu percepatan bongkar muat, sehingga proses ekspor dan impor lebih lancar dan efisien,” ujar Adhi, Selasa (21/12).
Akan tetapi, pihak GAPMMI juga menyampaikan bahwa mereka belum melakukan perhitungan potensi pengurangan biaya yang mungkin terjadi apabila memakai Pelabuhan Patimban. Ia mengatakan bahwa ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan, yang mana beberapa diantaranya adalah tarif yang akan dikenakan oleh Pelabuhan Patimban.
Jika digambarkan nantinya rata-rata biaya perbulan atau THC adalah sebesar USD 200 sampai 300 USD per kontainer. Namun, untuk masalah biaya truk, semua tergantung area.
"Seberapa besar (potensi efisiensi) belum bisa dihitung. Banyak faktor yang perlu diketahui. Termasuk, apakah tarif di sana benar bisa murah?" imbuh Adhi.
Untuk ke depannya Pelabuhan Patimban, memang besar kemungkinannya akan digunakan pula oleh para pelaku usaha mamin yang berproduksi di Jawa Barat, terutama di wilayah Karawang dan Bekasi.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi