freightsight
Jumat, 10 Mei 2024

PENGIRIMAN UDARA

Kargo Udara yang Masih Lemah, tetapi Ada 'Titik Terang yang Menjadi Fokus Maskapai Penerbangan'

12 Juni 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via envato.com

Pasar kargo udara terus melemah.
Tonase dan tarif menurun lagi pada minggu ke-22 hingga 4 Juni.

Pasar kargo udara terus terlihat lemah, tetapi para ekonom perusahaan ekspedisi dan maskapai penerbangan yakin hal ini tidak akan menjadi lebih buruk.

WorldACD mengatakan bahwa tonase dan tarif menurun lagi pada minggu ke-22 hingga 4 Juni dengan volume yang menurun 4% dari minggu ke minggu dan tarif menurun 1%.

"Harga rata-rata turun sedikit dalam dua minggu dari semua daerah dengan harga keluar Eropa ke Asia Pasifik menunjukkan perubahan yang paling mencolok (-4%)," katanya.

Berat muatan pada periode dua minggu dari tahun ke tahun menurun 8% dengan ex-Amerika Utara menurun 18%, ex-Eropa menurun 9% dan ex-Asia Pasifik menurun 6%. Lalu lintas eks-Timur Tengah & Asia Selatan naik 6% yoy dengan kapasitas yang naik juga 11% secara keseluruhan dan naik 29% di Asia Pasifik.

Flexport, yang memiliki tiga pesawat kargo 747 yang dioperasikan oleh Atlas Air rupanya juga setuju kalau pasar tidak bagus.

"Industri ini berharap akan adanya pemulihan bisnis pada semester kedua. Saya rasa kita tidak akan mendapatkannya," jelas Neel Jones Shah, EVP dan kepala angkutan udara global untuk perusahaan ekspedisi tersebut.

"Tetapi ekonomi global berada dalam kondisi yang lebih baik daripada yang diperkirakan," tambahnya, "dan secara keseluruhan, kesehatan ekonomi AS cukup baik."

Beliau optimis pada permintaan jangka menengah dan mengatakan: "Saya pikir kita akan melihat percepatan permintaan pada tahun 2024 dan lebih banyak normalisasi. 2023 mirip dengan tahun 2019, tetapi imbal hasil masih tinggi, meskipun bahan bakar jet tinggi, begitu juga biaya pilot.”

"Faktanya, ada biaya input yang lebih tinggi tidak dapat diserap maskapai penerbangan sendiri, sehingga membutuhkan pendapatan tinggi."

Namun, beliau mencatat: "Banyak maskapai penerbangan saat ini melihat hasil di bawah level 2019. Jumlah kapasitas di trans-Atlantik saat ini sangat besar dan beberapa wilayah di Asia Tenggara mengalami banjir penumpang."

Beliau menambahkan China masih "tertinggal" dalam hal lalu lintas penumpang seperti Hong Kong.

Tom Owen, direktur kargo Cathay Cargo, mengatakan kepada para delegasi di konferensi CNS Partnership di Miami minggu ini kapasitas maskapai masih di angka 20% dari tingkat sebelum COVID-19, tetapi akan kembali ke 85% di akhir tahun.

"Kami masih terus membangun kembali," katanya.

Menurut ekonom IATA, Paulos Lakew, ada beberapa titik terang yang menjadi fokus maskapai penerbangan. Beliau mengatakan kepada CNS: "Inflasi umum kemungkinan mencapai puncaknya. Namun, inflasi inti masih ada di puncaknya di Eropa, meskipun diperkirakan turun menjadi 7%, kekhawatirannya adalah inflasi.”

"Namun harga minyak mentah menurun sejak Juni tahun lalu. Dan titik terang lainnya adalah pasar tenaga kerja."

Tingkat pengangguran AS menurun dan mencapai tingkat yang hanya terlihat dua kali sejak tahun 1970-an. "Ini adalah pasar tenaga kerja yang ketat yang membantu perekonomian.”

"Dan pendapatan kargo masih 40% lebih tinggi daripada 2019," tambahnya. "Tetapi pendapatan maskapai penerbangan sekarang didorong penumpang lagi."

Tarif rata-rata di seluruh dunia sekarang 38% di bawah level mereka tahun lalu dengan rata-rata $ 2,43 per kg pada minggu ke-22, kata WorldACD.