freightsight
Jumat, 22 November 2024

PENGIRIMAN UDARA

Kadin Gaet Investor Membangun Bandara Kargo dengan Dongkrak Ekspor Hasil Laut Kaltara

16 November 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via bisnis.com

Kadin mendukung pembangunan dan studi kelayakan green airport di Kaltara.

Kerja sama ini melibatkan nelayan di wilayah airport kargo tersebut.

Kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia mendukung terkait rencana pembangunan dan studi kelayakan green airport di Kalimantan Utara (Kaltara) oleh Canadian Commercial Corporation dan PT Whitesky Facility. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan, Denon Prawiraatmadja mengatakan dengan cepat rencana pembangunan bandara khusus kargo dengan mendatangkan investor dari Kanada.

Denon berharap tahun 2024 studi dan profil investasi dapat diimplementasikan di Kaltara, sehingga hal ini mendukung pembangunan ekonomi daerah tersebut. Seperti diketahui, Canadian Commercial Corporation, PT Whitesky Facility dan Pemerintah Provinsi Kaltara menjalin kerja sama tripartit demi pembangunan green airport.

“Dalam MoU disepakati bahwa Canadian Commercial Corporation akan mendukung studi dan pengembangan green airport di Kaltara dengan total estimasi rencana investasi sebesar US$200 Juta atau setara dengan Rp3 triliun,” katanya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (14/11/2022).

Green Airport Initiative dilakukan dalam rangkaian acara Net Zero Summit dan B20 Invesment Forum dalam rangkaian B20 Summit berlangsung 13-14 November 2022 di Nusa Dua, Bali. Green airport adalah skema low carbon dengan menggunakan sumber energi terbarukan menunjang seluruh operasional aktivitas airport tersebut.

Sumber energi kelistrikannya dihasilkan melalui solar panel dan untuk pengelolaan sumber airnya dengan hidro juga blue energy. Kerja sama ini melibatkan nelayan di wilayah airport kargo tersebut. Melalui sistem Closed Loop Program initiative, perusahaan Canadian Commercial Corporation dan PT Whitesky Facility melatih nelayan membudidayakan produk kelautan.

“Dengan model ini kita juga ingin membangun kemampuan dari para nelayan, mulai dari penangkapan ikan yang modern dan ramah lingkungan, pengemasan hingga pemasaran yang lebih baik dengan mengoptimalkan fungsi bandara untuk pengiriman. Diharapkan dengan ini semua dapat meningkatkan kesejahteraan para nelayan di Kaltara,” kata Denon.

Denon berharap pada 2024 di Kaltara sudah berdiri dan beroperasi green airport dengan pembiayaan dari investor Kanada. Jika bandara ini berfungsi akan ikut mendongkrak ekspor perikanan memang menjadi andalan Kaltara. Presiden dan CEO Canadian Commercial Corporation, Robert Kwon mengatakan perusahaannya adalah lembaga pendanaan resmi dari Kanada membantu pembangunan kawasan mempunyai potensi bisnis di masa depan.

Robert mengatakan perseroannya bukan hanya bergerak di bidang pembiayaan semata, tapi melakukan transfer teknologi ramah lingkungan seperti solar panel, hydro energi dan lainnya.

“Kami pernah melakukan di beberapa negara, salah satunya Kolombia. Nanti saat memulai studi, kami juga akan melihat dan memetakan potensi apa saja yang ada di Kaltara. Kami ingin green airport itu nantinya dapat mendukung ekspor dan impor hasil produk kelautan Kaltara,” katanya.

“Canadian Commercial Corporation juga akan membantu nelayan untuk pemasaran dan pengemasan yang lebih punya nilai jual. Kamu juga dapat membantu mulai dari penangkapan ikan, pembudidayanya, pengemasan hingga pengiriman hasil kelautan ini ke negara lain,” kata Robert.

Tambah Robert, Canadian Commercial Corporation bukan hanya membangun bandara semata, juga membantu memberikan teknologi kebandarudaraan ramah lingkungan dan efisien. Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang menjelaskan sebagai provinsi termuda di Kalimantan memiliki luas hampir setengah pulau Jawa, saat ini pihaknya gencar melakukan pembangunan.

“Karenanya kami sangat bersyukur dan berterima kasih dengan rencana pembangunan bandara kargo ramah lingkungan ini oleh Canadian Commercial Corporation dengan bantuan dari Kadin Indonesia bidang Perhubungan,” katanya.

Zainal menjelaskan daerahnya memiliki keunggulan dalam hasil budidaya perikanan seperti kepiting, ikan dan udang. Namun, selama ini penjualan hanya secara tradisional. Diharapkan dengan adanya bandara khusus kargo ini meningkatkan perekonomian di daerahnya.