freightsight
Jumat, 22 November 2024

PENGIRIMAN LAUT

Kadin dan KKP Bersinergi Perbaiki Tata Kelola Rantai Pasok Perikanan Tangkap

9 Agustus 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Perikanan

Hasil Perikanan via kkp.go.id

Efektivitas dan efesiensi tata kelola rantai pasok produk perikanan tangkap sangat menentukan aksesibilitas dan akseptabilitas produk ke pasar baik domestik maupun internasional.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) guna memperbaiki tata kelola rantai pasok perikanan tangkap. Melihat potensi ekonomi sektor maritim di Indonesia yang sangat besar.

Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia, Akbar Djohan menilai pemanfaatan sektor ini masih belum optimal. Maka diperlukan penguraian masalah dan mencari solusi kedepannya.

Ia memandang produk perikanan tangkap ini jadi hal unik dari prespektif pengusaha. Alasannya, harga produk ini terutama di pasar Internasional ditentukan oleh mutu produk itu.

"Hal ini sangat ditentukan oleh kualitas penanganan mulai dari sejak penangkapan, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan dan penyerahan," kata dia mengutip keterangan resmi, Sabtu (6/8/2022).

Akbar Djohan mengatakan bahwa efektivitas dan efesiensi tata kelola rantai pasok produk perikanan tangkap, sangat menentukan aksesibilitas dan akseptabilitas produk ke pasar baik domestik maupun internasional.

"Dengan ini Badan Logistik dan Rantai Pasok sepakat bersama Wakil Ketua Umum Perikanan Kadin Indonesia untuk melakukan pemetaan dan mengurai permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha dibidang ini dengan tujuan akhirnya adalah terciptanya perbaikan tata kelola rantai pasok produk perikanan tangkap sehingga mampu berkompetisi dengan negara lain khususnya untuk pasar Internasional," paparnya.

CEO Krakatau International Port (KIP) ini juga mengungkapkan dalam acara focus Group Discussion (FGD) bisa merangkul semua pihak dari pemerintah bersama kementrian, akademis hingga pelaku usaha. Tujuannya mencari solusi dengan memetakan permasalahan secara lebih komprehensif.

Sekaligus mendapat informasi tentang arah kebijakan pemerintah terkait dengan peningkatan performa produk perikanan tangkap di Indonesia.

"Dengan kita membahas tuntas tentang produksi dan produktivitas perikanan tangkap, konektivitas dan infrastruktur pendukung berikur proses bisnis sejak proses penangkapan sampai dengan penyerahan kepasar termasuk regulasi yang mengatur sehingga dapat menghasilkan solusi termasuk regulasi yang diperlukan untuk mendukung perbaikan tata kelola rantai pasok dan program peningkatan produktivitas," ungkap Akbar.

Harapannya seluruh pemangku kepentingan dapat memahahami dan berkomitmen untuk melakukan perbaikan sesuai dengan bidangnya. Sehingga bisa menghasilkan langkah program aksi nyata untuk perbaikan produk perikanan tangkap domestik dan pasar internasional.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mencatatkan rekor transformasi tata kelola perikanan tangkap. Hal itu terbukti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) perikanan tumbuh 111,8 persen, menjadi yang tertinggi di antara komoditas non-minerba lainnya.

"Ini adalah kenaikan tertinggi PNBP di luar minerba yang besarannya mencapai 111,8 persen yang berasal dari laju PNBP perikanan tangkap," kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Muhammad Zaini dalam konferensi pers Capaian Kinerja KKP Semester I-2022, Kamis (28/7/2022).

PNBP perikanan tangkap per hari ini sudah di angka Rp 731,18 miliar. Angka tersebut melonjak drastis bahkan hampir mendekati capaian sepanjang tahun 2021 sebesar Rp 784 miliar.

Zaini optimis capaian PNBP perikanan tangkap sampai akhir tahun nanti bisa mencapai target Rp 1,67 triliun. Peningkatan ini menurutnya seiring perbaikan regulasi, kemudahan mengurus perizinan, serta aksi jemput bola pengurusan perizinan yang dilakukan oleh pihaknya di beberapa tempat.

Data perizinan tangkap menunjukkan jumlah surat izin usaha perikanan (SIUP) yang diterbitkan mencapai 4.659 dokumen. Sementara perizinan berusaha sub sektor penangkapan ikan mencapai 5.711 dokumen dan sub sektor pengangkutan ikan sebanyak 497 dokumen.

Peningkatan PNBP perikanan tangkap ini turut dibarengi dengan meningkatnya volume produksi sebesar 3,92 juta ton di semester I tahun 2022. Produksi perikanan tangkap terus tumbuh bahkan saat masa pandemi Covid-19.

"Target kami produksi perikanan tangkap sampai akhir tahun sebanyak 8,3 juta ton. Sedangkan Nilai Tukar Nelayan (NTN) target tahun 2022 sebesar 106, namun sampai Juni kemarin sudah mencapai 107,46. Ini luar biasa," ujarnya.