freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Jokowi Menyebut Bodoh Karena APBN Habis Buat Beli Barang Impor

30 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Jokowi

Jokowi via presidenri.go.id

Joko Widodo mengatakan dirinya sedih melihat anggaran pemerintah baik APBN, APBD dan anggaran BUMN dibelanjakan untuk produk-produk impor.

Selain APBN dan APBD anggaran modal bagi BUMN sebesar 420 triliun rupiah dan menurutnya rincian anggaran modal untuk pusat, daerah maupun BUMN sangat besar.

Jokowi atau Presiden Joko Widodo mengatakan dirinya sedih melihat anggaran pemerintah baik APBN, APBD dan anggaran BUMN dibelanjakan untuk produk-produk impor.

Jokowi menyebut bodoh jika anggaran ribuan triliun masih tidak dibelanjakan membeli produk buatan industri dan UMKM dalam negeri.

“Cek yang terjadi sedih saya kok belinya barang-barang impor semuanya, padahal kita memiliki pengadaan barang dan jasa anggaran modal pusat itu 526 triliun rupiah di daerah Wagub, pak bupati, pak wali 535 triliun, lebih gede daerah,” ungkap Jokowi Pengarahan Presiden RI Tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat (25/3/2022).

Dia juga menambahkan selain anggaran APBN dan APBD anggaran modal bagi BUMN sebesar 420 triliun rupiah dan menurutnya rincian anggaran modal untuk pusat, daerah maupun BUMN sangat besar.

"Jika digunakan tentu enggak usah muluk-muluk karena dibelokkan 40 persen saja sedangkan 40 persen saja itu bisa men-trigger growth ekonomi yang pemerintah dan pemda bisa 1,71 persen yang BUMN 0,4 persen dan ini kan 2 persen lebih," ungkapnya.

Beliau mengungkapkan tidak perlu mencari kemana-kemana dan tidak usah cari investor karena kita diem saja membeli barang yang telah diproduksi pabrik-pabrik kita, industrI-industri kita, UMKM-UMKM, Bodoh sekali jika kita tidak melakukan hal ini.

Pasalnya, dia mengungkapkan bahwa situasi dunia sedang krisis sehingga inflasi sulit terhindarkan dan Jokowi menyebut Amerika Serikat dan Turki inflasinya naik drastis.

“Amerika biasanya tidak lewat 1 persen sekarang sudah di angka 7,5 persen dan semua negara naik, naik, naik semuanya, bahkan Turki sudah sampai 50 persen dan ini semua gubernur, walikota, dirut BUMN dan jalan keluar bagaimana mengendalikannya,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Jokowi menekankan pentingnya mengoptimalkan APBN dan APBD untuk konsumsi di dalam negeri.

Dia mengungkapkan kenapa beli barang-barang impor terus, kalau kita beli barang impor bayangkan Bapak, Ibu, beri pekerjaan ke negara lain. Jokowi menegaskan uangnya dan capital outflow keluar, pekerjaan ada di sana, bukan di sini.