freightsight
Jumat, 19 April 2024

EKSPOR

Jokowi Mendorong Pemulihan Rantai Pasok untuk Atasi Potensi Krisis Pangan di KTT G7

27 Juni 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Rantai pasok global

Jokowi via purnawarta.com

Joko Widodo menuju Jerman demi menghadiri KTT G7 atau G7 Summit for Partner Countries yang digelar di Elmau, Jerman.

Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan pertemuan-pertemuan bilateral bersama pimpinan negara-negara anggota G7.

Presiden Joko Widodo pada Minggu (26/6/2022) pagi, menuju Jerman demi menghadiri KTT G7 atau G7 Summit for Partner Countries yang digelar di Elmau, Jerman pada tanggal 26-27 Juni 2022.

Terkait kunjungan kerja ke luar negeri, Jokowi di sini juga menjelaskan, dalam pertemuan itu, Indonesia diundang sebagai negara mitra dalam KTT G7 juga sebagai ketua G20.

Beliau juga memaparkan, masalah pangan juga rantai pasokan menjadi salah satu pembahasan dalam KTT G7 tersebut.

"Di sini kita akan mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan, krisis energi yang sedang melanda dunia," ungkap beliau.

Presiden Jokowi juga dijadwalkan untuk melakukan pertemuan-pertemuan bilateral dengan para pimpinan negara-negara anggota G7 dan negara mitra lain yang turut hadir pada acara tersebut.

Beliau di sini juga menjelaskan, bahwa dalam pertemuan itu, negara-negara peserta G7 juga akan ikut serta mendorong perdamaian di Ukraina dan Rusia, dan juga mengakui solusi atas terjadinya perang antara Rusia-Ukraina yang tentu saja memang tidak mudah.

Pada Jumat (24/6/2022), Menlu RI Retno Marsudi, bersama dengan Menlu Jerman, Menlu Prancis, Menlu AS, serta Menlu Senegal, telah memimpin bersama Ministerial Conference on Uniting for Global Food Security yang diselenggarakan oleh Jerman selaku Presiden G7 di Berlin secara hybrid.

Menlu Retno di sini juga menegaskan, bahwa perang selalu menjadi tragedi kemanusiaan serta dampaknya tidak akan terbatas pada satu wilayah saja.

Perang yang saat ini terjadi juga telah berhasil menghancurkan sistem pangan global yang memang sebelumnya sudah dilemahkan oleh pandemi juga perubahan iklim.

"Di waktu yang sulit ini, dunia tidak punya pilihan lain selain bersatu untuk memulihkan ketahanan pangan global," ungkap Menlu Retno.

Indonesia bersama India, Senegal, Argentina, serta Afrika Selatan juga menerima undangan untuk bisa menghadiri pertemuan tersebut.