freightsight
Senin, 29 April 2024

DOMESTIK

Jokowi Ajak Masyarakat Jaga Produksi Pangan Nasional

12 Juli 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Jokowi via ndaruanugerah.com

Jokowi mengajak seluruh kepala daerah dan masyarakat agar memanfaatkan lahan sekecil apapun untuk menanam sehingga produksi kebutuhan pangan terus terjaga.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya membangun kemandirian pangan, mengingat adanya ancaman krisis pangan global saat ini.

Karena itu, dia mengajak seluruh kepala daerah dan masyarakat agar memanfaatkan lahan sekecil apapun untuk menanam sehingga produksi kebutuhan pangan terus terjaga.

“Saya mengajak kepada seluruh bupati, utamanya wali kota, untuk memanfaatkan lahan-lahan yang sekecil apapun untuk menanam, untuk berproduksi kebutuhan pangan sehari-hari. Penting. Jangan sampai ada lahan kosong,” kata Jokowi dalam acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 tahun 2022 di Medan pada Kamis (7/7/2022).

Jokowi menyampaikan, harga komoditas pangan di seluruh dunia saat ini sedang mengalami kenaikan. Bahkan, di beberapa negara kenaikan harga pangan mencapai 30%-50%.

Sementara di Indonesia, menurutnya, harga pangan masih terjaga. Dia mencontohkan, harga kebutuhan pokok seperti beras hingga saat ini masih belum mengalami kenaikan karena produksinya terus terjaga.

“Alhamdulillah rakyat kita utamanya petani masih berproduksi beras dan sampai saat ini harganya belum naik, moga-moga tidak naik. Karena stoknya selalu ada dan sudah 3 tahun kita tidak impor beras lagi,” ujar Jokowi.

Namun, Presiden mengingatkan ada beberapa komoditas pangan yang telah mengalami kenaikan harga karena terdampak situasi global, seperti gandum. Jokowi menyebutkan, impor gandum Indonesia sangatlah besar, yakni mencapai 11 juta ton.

Kenaikan harga gandum dunia akibat perang antara Rusia dan Ukraina jelas berdampak pada kenaikan sejumlah produksi pangan seperti roti dan mie.

Akibatnya, beberapa negara seperti di Afrika dan Asia mulai mengalami kekurangan pangan akut dan kelaparan.

“Kenapa perang di Ukraina mempengaruhi harga gandum? Karena produksi gandum itu 30%-40% di negara itu. Rusia, Ukraina, Belarusia, semua ada di situ,” kata dia.

Untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan tersebut, Jokowi meminta agar produksi pangan di Indonesia terus terjaga. Sehingga kebutuhan pangan di dalam negeri dapat terus terpenuhi dan tidak berimbas pada kenaikan harga.

“Secara khusus saya mengajak seluruh keluarga di Indonesia, terutama di daerah-daerah pedesaan, untuk sekali lagi memanfaatkan lahannya untuk bercocok tanam dan beternak. Jangan sampai ada lahan kosong. Gunakan untuk memproduksi kebutuhan pangan sehari-hari dan meningkatkan asupan gizi anak-anak kita,” kata Jokowi.

Di lain kesempatan, Kementerian Pertanian sendiri melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) punya program pendukung peningkatan produksi pangan nasional.

Sebut saja program rehabilitasi jaringan irigasi tersier (JIT), Alsintan, damparit, embung, asuransi, optimalisasi lahan pertanian, hingga proyek food estate alias lumbung pangan. Program itu dibuat demi ketahanan pangan dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Hal itu sesuai dengan tujuan pembangunan nasional, yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani serta mendongkrak ekspor.

Salah satu program yang digalakkan dalam rangka mendukung hal tersebut adalah irigasi pertanian. Irigasi didorong untuk meningkatkan IP400 agar produktivitas pertanian juga semakin tinggi.

Setidaknya, hal itu yang terungkap dalam Webinar Ditjen PSP Kementan bertema “Irigasi Teknis Dalam Rangka Mendukung IP-400” yang diselenggarakan secara daring, pada Kamis (7/7/2022).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ketahanan pangan nasional menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat.

Dalam menghadapi ancaman krisis pangan imbas perubahan iklim dan perang di Ukraina, maka ketahanan pangan nasional harus diperkuat.

“Ketahanan pangan merupakan kunci dari kemandirian sebuah bangsa. Oleh karenanya, seluruh sasaran program Kementan saat ini salah satunya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional kita,” katanya.