freightsight
Rabu, 8 Mei 2024

PELABUHAN

Pasokan Pangan Global Terganggu, Ratusan Kapal Pengangkut Gandum Tertahan di Laut Hitam

26 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Angkatan Laut Rusia

Kapal Laut Hitam via Oleksandr Khmelevskiy/Alamy

Angkatan laut Rusia telah menahan 200-300 kapal untuk keluar dari Laut Hitam. Laporan lain menyebutkan ada sekitar 100 kapal pembawa gandum diblokir.

Ratusan kapal pengangkut gandum dilaporkan saat ini masih tertahan di Laut Hitam. Disinyalir dari sumber terpercaya, kapal-kapal tersebut sengaja ditahan pihak Rusia sebagai tindak lanjut larangan ekspor gandum dari negara tersebut oleh negara Barat.

Sebagaimana ditulis oleh kantor berita DPA, Kepala Perdagangan Biji-Bijian BayWa Jörg-Simon Immerz mengatakan tidak ada pemuatan ekspor yang dibutuhkan masyarakat global.

“Saat ini tidak ada pemuatan ekspor termasuk gandum yang dibutuhkan masyarakat global dari pelabuhan-pelabuhan di Ukraina,” kata Immerz.

Immerz menambahkan, aktivitas ekspor Rusia terpantau sangat terbatas. Hal ini sama seperti sumber yang dikatakan oleh Otoritas Maritim Panama (Panamanian Maritimie Authority) hingga hari Rabu pekan lalu. Angkatan laut Rusia telah menahan 200-300 kapal untuk keluar dari Laut Hitam. Laporan lain menyebutkan ada sekitar 100 kapal pembawa gandum diblokir.

Salah satu petinggi PMA Noriel Arauz mengatakan sudah ada tiga kapal membawa bendera Panama yang diserang Rusia sejak dilakukannya invasi ke Ukraina. Satu kapal tenggelam dan dua lainnya dilaporkan rusak, sementara awaknya tidak ada yang terluka.

Selain itu, surat kabar Inggris The Guardian melaporkan beberapa kapal lain telah diserang sejak dimulainya perang pada 24 Februari, termasuk kapal dari Estonia dan Bangladesh yang menewaskan satu orang.

Sebagai informasi, perang Ukraina sangat menghambat rantai pasokan pangan global khususnya gandum, mengingat Rusia dan Ukraina adalah pemasok utama gandum dunia. Menyusul terjadinya perang, produktivitas gandum di Ukraina diperkirakan menurun drastis.

Sementara ekspor gandum Rusia juga mengalami penurunan akibat kebijakan Moskow yang membatasi ekspor sebagai balasan atas sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat.

Pembatasan ekspor gandum dikabarkan termasuk dalam list teratas kebijakan Rusia sebagai respons terhadap larangan ekspor dari negara-negara Barat. Tindakan ini tentu akan mengganggu rantai pasok pangan global dan beresiko tinggi terhadap inflasi.

Kebutuhan gandum global memang tidak hanya berasal dari kedua negara tersebut. Sejumlah negara di Uni Eropa juga merupakan pengekspor gandum khususnya Jerman.

Namun demikian, terputusnya ekspor dari Rusia dan Ukraina tetap mengganggu supply pangan pada negara-negara yang selama ini mengimpor dari mereka.