freightsight
Kamis, 2 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Jepang Mulai Melarang Impor Batu Bara dari Rusia

14 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Batu Bara

Impor Batu Bara via AP Photo/Matthew Brown

Pemerintah Jepang segera memberlakukan larangan impor batu bara dari Rusia.

Rusia juga telah membantah ada pasukannya membunuh atau bahkan membantai warga sipil di Bucha.

Pemerintah Jepang akan segera memberlakukan larangan impor batu bara dari Rusia. Hal tersebut merupakan sanksi terbaru Negeri Matahari Terbit terhadap Moskow atas agresinya ke Ukraina.

Fumio Kishida selaku Perdana Menteri Jepang juga mengatakan pada hari Jumat (8/4/2022) bahwa akan segera melarang impor batu bara dari Rusia.

Selain itu, juga akan melakukan dengan mengamankan alternatif dan dengan mengurangi impor secara bertahap dan akan segera mengurangi ketergantungan pada energi Rusia.

Pengumuman Jepang ini juga telah berhasil muncul beberapa hari setelah Komisi Eropa mengusulkan tentang adanya sanksi baru terhadap Rusia, termasuk juga larangan tentang impor batu bara dari negara tersebut.

Ursula von der Leyen selaku Presiden Komisi Eropa pada hari Selasa (5/4/2022) mengatakan bahwa empat paket sanksi telah berhasil memukul keras dan membatasi pilihan politik serta ekonomi Kremlin.

Mengingat peristiwa tersebut, tentu saja perlu meningkatkan tekanan yang lebih lanjut lagi.

Peristiwa yang dimaksud von der Leyen tadi adalah peristiwa yang terkait dugaan pembunuhan massal yang telah dilakukan oleh pasukan Rusia terhadap warga sipil di Bucha, Ukraina.

Beliau juga mengatakan bahwa semua telah melihat gambar-gambar mengerikan tersebut dari Bucha dan juga di daerah lain ketika pasukan Rusia baru-baru ini pergi. Kekejaman seperti ini tentu tidak dapat dan tidak akan lagi dibiarkan tanpa jawaban.

Rusia juga telah membantah ada pasukannya membunuh atau bahkan membantai warga sipil di Bucha. Sergey Lavrov selaku Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa rekaman video yang menunjukkan mayat warga sipil yang bergeletakan di kota Bucha itu pasca pasukan Rusia mundur dari daerah itu merupakan sebuah serangan berita palsu.

Menurut Lavrov ini adalah sebuah pementasan yang memang bertujuan untuk meningkatkan sentimen anti-Rusia.

Lavrov selama pertemuannya dengan Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths pada Senin (4/4/2022) yang dikutip dari Anadolu Agency mengatakan bahwa di hari lain, ada serangan palsu lainnya dilakukan di kota Bucha di wilayah Kiev setelah militer Rusia berhasil meninggalkannya sesuai dengan rencana dan mencapai kesepakatan.

Kemudian beberapa hari setelahnya, pengaturan panggung diselenggarakan di sana yang sekarang dipromosikan melalui semua saluran serta jaringan sosial oleh perwakilan Ukraina dan pelanggan Barat mereka.

Lavrov juga menjelaskan bahwa pasukan Rusia telah meninggalkan Bucha pada 30 Maret. Sehari setelahnya, wali kota Bucha juga telah mengumumkan bahwa kondisi di sana sangat baik-baik saja.

Lavrov juga menambahkan beberapa hari kemudian, tiba-tiba sebuah pertunjukan diselenggarakan di jalan-jalan kota yang bertujuan anti-Rusia lebih lanjut.