freightsight
Kamis, 25 April 2024

DOMESTIK

DPR Minta APBN 2023 Harus Dorong Ekonomi Dalam Negeri yang Bebas Impor

2 Juni 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekonomi Indonesia

Rachmat Gobel via dok kemenkeu

Rachmat Gobel mengatakan APBN 2023 harus dioptimalkan untuk mendorong ekonomi berkualitas.

Wakil ketua DPR RI Bidang Korinbang Rachmat Gobel mengatakan APBN 2023 harus dimanfaatkan secara optimal untuk memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan memperkuat industri dalam negeri serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Jangan untuk impor yang sifatnya fisik saja. APBN 2023 harus mendorong ekonomi yang berkualitas. Ini momentum yang baik pascapandemi Covid-19 dan sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo," katanya pada Selasa (31/5/2022).

Gobel juga menyampaikan sejumlah langkah yang harus dilakukan yaitu akselerasi agenda reformasi struktural melalui peningkatan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur, serta reformasi birokrasi dan regulasi.

Menurut Gobel, ekonomi berkualitas adalah ekonomi yang mendorong kemakmuran seluruh lapisan masyarakat melalui pemetaan ekonomi dan kuatnya industri nasional dengan mengandalkan SDM berkualitas. Sebutnya lagi, kemakmuran akan lebih mudah dicapai jika fokus pada pembangunan pertanian, peternakan, perikanan-kelautan, pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM.

"Utamanya pertanian, selain menjaga nilai tukar petani, juga dapat menaikkan produktivitas pertanian. Hal ini juga akan memperkuat pangan nasional. Apalagi krisis pangan dunia mulai mengancam," katanya.

Gobel juga menyayangkan di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur, Indonesia justru masih melakukan impor untuk barang-barang yang justru bisa diproduksi di dalam negeri. Padahal, pemerintah telah memiliki regulasi tentang keharusan penggunaan produk dalam negeri Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

"Hal ini sangat tidak memperkuat ekonomi nasional. Padahal itu proyek negara. Ini berarti APBN kita digunakan untuk membayar upah buruh negara lain. Jadi sama saja membuat makmur rakyat negara lain dan memperkuat industri negara lain. Ini namanya mematikan industri dalam negeri," katanya.

Menurutnya, pembangunan justru harus memperkuat industri dalam negeri. APBN dan pasar dalam negeri yang besar merupakan insentif tersendiri dalam mengundang investasi asing dan membangun industri nasional.

Anggota DPR Partai Nasdem ini juga menyebutkan, di era persaingan global ini, yang akan menang adalah negara dan bangsa yang memiliki daya dukung ekonomi nasional yang kuat dan memiliki kualitas sumber daya manusia yang kompetitif.

Ekonomi nasional yang kuat bukan terletak pada kekayaan alam yang melimpah, jumlah penduduk yang besar, ataupun wilayahnya yang luas. Namun terletak pada kemampuannya menguasai pasar dalam negeri dengan produk hasil produksinya sendiri.