freightsight
Jumat, 22 November 2024

IMPOR

Jelang Lebaran, ID Food Targetkan 40 Ribu Ton Gula Impor

3 April 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via freepik.com

Sebanyak 40.000 ton gula impor ditargetkan masuk Indonesia jelang lebaran Idul Fitri 2023.

Sebanyak 40.000 ton gula impor ditargetkan masuk Indonesia jelang lebaran Idul Fitri 2023.

Kedatangan Gula Kristal Putih (GKP) ini untuk penuhi kebutuhan stok gula pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri. Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengatakan bongkar muat perdana dilakukan pada Sabtu (1/4/2023) dengan kedatangan sebanyak 32.500 ton dari total penugasan 107.900 ton, yang akan bertahap kedatangannya sampai dengan Mei 2023.

“Realisasi penugasan gula ini diharapkan dapat menjaga harga gula sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, target kami sebelum HBKN 2023 selesai, akan ada kedatangan lagi GKP sekitar 40.000 ton,” jelas Frans dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (2/4/2023).

Lebih lanjut Frans menyebut bahwa rencana realisasi penugasan pengadaan gula tahun 2023 ini akan masuk melalui beberapa titik wilayah kedatangan. "Meliputi Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak, dan Medan," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menuturkan pengadaan gula dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang biasanya mengalami peningkatan permintaan (demand) pada momentum HBKN, sementara musim giling tebu baru akan mulai sekitar bulan Mei.

Sehingga ketersediaan gula masih harus ditopang dari luar negeri alias impor untuk menjaga harga di pasaran bisa tetap berjalan sesuai dengan Perbedan 11 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Pembelian Di Tingkat Produsen Dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen (HAP) untuk Komoditas Gula Konsumsi sebesar Rp 13.500/kg.

Berdasarkan perhitungan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2023 dari kebutuhan nasional 3,4 juta ton, diperkirakan produksi nasional mencapai 2,6 juta ton.

Sedangkan, masih terdapat carry over dari tahun 2022 sebesar 1,1 juta ton sehingga masih diperlukan pengadaan 900 ribu ton agar di akhir tahun masih terdapat stok 1,2 juta ton dan kebutuhan gula pada momentum HBKN dapat terpenuhi dengan cukup.

"Pengadaan dari luar ini hanya untuk mengamankan stok gula untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga khususnya saat Ramadan dan Idul Fitri. Sesuai dengan kesepakatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) dan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat Menteri pada Januari lalu," ujar Arief.

Ditambahkannya, langkah ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar Kementerian/Lembaga secara detail menghitung dan memastikan stok pangan untuk masyarakat. Arief juga menekankan bahwa pengadaan harus memprioritaskan produksi dalam negeri.

Untuk itu, NFA juga meminta permohonan penugasan Menteri BUMN kepada ID FOOD untuk menyerap gula petani. Arief menyebut harga kesepakatan terakhir sebesar Rp 11.500/kg, namun ia mengatakan akan melakukan review bersama asosiasi petani tebu rakyat sebagai adjustment guna mendapatkan harga yang tepat.

"Karena perintah Presiden Jokowi harga itu harus wajar di tingkat petani, penggiling, dan konsumen. BUMN sebagai offtaker dari produksi petani dan peternak," tandasnya.