freightsight
Jumat, 3 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Jadi Hub Perdagangan Dunia, Dubes Kairo Teken MoU Dagang dengan Mesir

30 April 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kerjasama Indonesia dan Mesir

Ilustrasi Bendera Mesir via Pixabay

Kondisi ini menunjukkan Mesir dapat menjadi mitra dagang strategis yang baik bagi penetrasi produk-produk Indonesia di kawasan.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Kairo Dr (HC) Lutfi Rauf mengatakan letak geografis negara Mesir ideal untuk menjadi jalur transaksi perdagangan internasional. Mesir diapit oleh berbagai benua di belahan dunia seperti benua Asia, Afrika dan Eropa.

"Kondisi ini menunjukkan Mesir dapat menjadi mitra dagang strategis yang baik bagi penetrasi produk-produk Indonesia di kawasan," kata Lutfi dalam sebuah webinar pada Rabu (20/4/2022).

Dari perspektif data ekonomi di tengah pandemi, hal ini menunjukkan bahwa ekonomi Mesir tumbuh positif 3,3 persen. Sedangkan Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Mesir mencapai 5,5 persen untuk tahun 2021-2022.

Mesir sebagai hub perdagangan juga menjalin perjanjian bilateral dan multilateral dengan Turki, Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA), Uni Eropa, dan lain-lain. Pemerintah pun mendorong reformasi ekonomi mulai dari sektor keuangan, birokrasi, struktural, dan pembangunan infrastruktur yang masif.

"Terlihat sekali bahwa Mesir punya posisi strategis untuk mendukung perdagangan internasional," jelas Lutfi.

Dari potensi pasar, Mesir juga memiliki bonus demografi di mana penduduk Mesir telah mencapai 103 juta orang per April 2022.

"Selain itu diperkirakan jumlah penduduk Mesir akan mencapai 132,3 juta orang pada 2030 berdasarkan data BPS Mesir," tambahnya.

Ditambah lagi, terusan Suez yang menjadi 12 jalur perdagangan dunia juga terletak di Mesir. Dimana 500 kapal per hari hilir mudik melakukan transaksi dengan nilai mencapai US$ 20 juta per hari.

Pemerintah Indonesia dengan Mesir sudah menjalin hubungan diplomatik selama 3/4 abad. Ada banyak hasil kerja sama yang manfaatnya dirasakan oleh kedua negara. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sempat menyampaikan bahwa hubungan bilateral RI dan Mesir meliputi kerja sama kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.

Retno menyebutkan pentingnya pertukaran pengalaman dan praktik terbaik dalam industri vaksin karena RI dan Mesir sama-sama masuk dalam daftar penerima skema transfer teknologi mRNA WHO.

"Sejalan dengan salah satu prioritas Indonesia dalam Kepresidenan G20, kami juga sepakat untuk bekerja sama memperkuat arsitektur kesehatan global," ujar Menlu.

Terkait pemulihan ekonomi pasca Pandemi, Menlu Retno menyoroti bahwa Mesir adalah mitra dagang terbesar ketiga Indonesia di Timur Tengah. Meski pandemi, nilai perdagangan kedua negara pada 2021 meningkat sebesar 57,6% menjadi US$ 1,86 miliar.
Dalam waktu dekat, Indonesia dan Mesir akan meneken MoU Pembentukan Joint Trade Committee antara Menteri Perdagangan kedua negara. MoU tersebut diharapkan dapat meningkatkan percepatan kesepakatan perdagangan preferensial antara Indonesia dan Mesir.

"Kami juga sepakat untuk melakukan eksplorasi investasi yang lebih besar di antara kedua negara" ujarnya.

Adapun terkait kerja sama pendidikan Menlu menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah dan masyarakat Mesir atas perhatian besar selama ini terhadap ribuan mahasiswa Indonesia yang berkuliah di sana.