freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Iran Buka Keran Ekspor Sebabkan Harga Minyak Melonjak

22 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Harga Minyak

Pabrik Minyak via ruangenergi.com

• Harga minyak dunia pada perdangangan akhir minggu lalu mengalami pergerakan tidak stabil.

• Harga minyak sempat melambung tinggi selama 7 tahun pada Senin pekan lalu.

Harga minyak dunia pada perdangangan akhir minggu lalu rupanya telah mengalami pergerakan tidak stabil. Akibat dari pengaruh prospek peningkatan ekspor minyak Iran dan menurunnya kekhawatiran potensi gangguan pasokan akibat krisis Rusia-Ukraina.

Dilansir dari Barchart pada Senin (21/2/2022) harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat justru turun 69 sen atau 0,75 persen ke level 91,33 dolar AS per barel. Sedangkan minyak Brent naik 57 sen atau 0,6 persen ke harga 93,73 dolar AS per barel.

Kekhawatiran pada kemungkinan adanya gangguan pasokan akibat kehadiran militer Rusia di perbatasan Ukraina yang telah membatasi kerugian minggu ini.

“Bagi semua pembicaraan tentang perang serta konflik, tentu pelaku pasar tetap tidak yakin. Ini mungkin mengapa premi risiko geopolitik menjadi berkurang,” ungkap Stephen Brennock selaku analis PVM oil pada Senin (21/2/2022).

Harga minyak rupanya sempat melambung tinggi selama 7 tahun pada Senin pekan lalu. Hanya saja, prospek pelonggaran sanksi minyak terhadap Iran telah menetapkan harga di jalur untuk penurunan mingguan pertama mereka dalam sembilan minggu.

Brent telah membukukan kenaikan tipis 0,9 persen dalam kenaikan minggu kesembilan berturut-turut, sedangkan WTI jauh 1,7 persen minggu ini.

Para diplomat sangat menyayangkan kesepakatan telah terbentuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia menjabarkan fase langkah bersama untuk membawa kedua belah pihak kembali ke kepatuhan yang penuh. Dan yang utama tentu tak termasuk keringanan sanksi minyak.

Sebelumnya, Iran pun juta telah menaikkan prospek pendapatan negara sari ekspor minyak hingga sepertiga dari rencana anggarannya pada tahun 2023 lalu.

Ekspor minyak Iran dalam 12 bulan hingga akhir Maret 2023 telah diprediksi bisa mencapai 4,84 kuadriliun rial atau setara 115 miliar dollar AS atau jika dirupiahkan ke mata uang negara Indonesia menjadi 1,65 kuadriliun rupiah berdasarkan nilai tukar pemerintah tetap.