freightsight
Minggu, 28 April 2024

INFO INDUSTRI

Keran Ekspor Batu Bara Dibuka! Cek Harganya

4 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor batu bara

Tambang batu bara via Dok.MNC Media

• Harga komoditas batu bara global diperkirakan tetap menguat, walaupun Indonesia telah membuka keran ekspor baru bara per 1 Februari 2022.

• Hendra Sinadia selaku Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) menyebutkan bahwa kondisi harga batu bara masih tidak dapat diprediksi.

Harga komoditas batu bara global diperkirakan akan tetap menguat, walaupun Negara Indonesia telah membuka kembali keran ekspor baru bara per 1 Februari 2022.

“Nampaknya (harga) akan tetap menguat, hanya saja perubahannya ya tidak terlalu besar. Kisaran sekitar 220 dollar AS per ton batas atas dan 150 dollar AS per ton batas bawahnya,” kata Djoko Wijayanto selaku Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) pada Bisnis, Selasa (1/2/2022).

Selanjutnya, penguatan ini pun disinyalir akibat masih tingginya permintaan batu bara Indonesia bagi sejumlah negara seperti China, India, serta kawasan Asia Timur. Kenaikan permintaan ini pun tentunya ditopang oleh beberapa faktor cuaca.

Namun, di sisi lain Hendra Sinadia selaku Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) menyebutkan bahwa kondisi harga batu bara masih tidak dapat diprediksi.

Walaupun demikian, rupanya beliau mengakui penguatan harga akan terus berlangsung sejak pemerintah memutuskan melarang ekspor batu bara demi pemenuhan pasokan bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dalam negeri.

“Namun, kebijakan larangan ekspor kini salah satu sentimen pendorong harga. Hanya saja eksportir tidak dapat menikmatinya,” ujarnya.

Namun, di sisi lain rupanya bursa ICE Newcastle masih saja memperdagangkan batu bara ada level 222,75 dollar AS per metrik ton untuk kontrak selama Februari pada Senin (32/1/2022). Harga ini tentunya terkoreksi 3,50 poin jika dibandingkan dengan perdagangan pekan lalu.

Sementara itu, batu bara untuk kontrak Maret 2022 berada pada level 199,95 dollar AS per metrik ton, atau turun dari perdangangan pada pekan sebaliknya yaitu 203,50 per metrik ton.

Adapun sebagaimana diketahui, rupanya sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan aturan larangan ekspor batu bara sepanjang Januari 2022. Hal ini tentunya dilakukan untuk mengamankan pasokan batu bara sebagai pembangkit listrik.