freightsight
Kamis, 28 Maret 2024

INFO INDUSTRI

IPCC Panen Kargo Berat, Berkat Bisnis Tambang yang Meningkat

23 Januari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kargo

Kargo via bumntrack.co.id

• Dampak dari meningkatnya bisnis pertambangan, membuat PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) panen kargo berat.

• Berdasarkan data operasional tercatat sampai akhir tahu lalu IPCC telah melakukan pelayanan kargo alat berat sebanyak 10.023 unit alat berat impor dan untuk alat berat ekspor adalah sebanyak 5.440.

Dampak dari meningkatnya bisnis pertambangan, membuat PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) panen kargo berat. Ha ini tentunya juga tidak lepas dari pengaruh meningkatnya harga komoditi tambang yang kemudian berimbas positif pada pertumbuhan industri pertambangan mineral dan batu bara (mineraba) di Indonesia.

Badan Pusat Statistik juga menunjukkan data yang mana pada kuartal III-2021 pertumbuhan ekonomi telah berhasil mencapai 3,51 persen. Realisasi tersebut didorong dengan adanya pertumbuhan yang tinggi pada industri di sektor jasa kesehatan serta pertambangan.

Menurut data yang ada diketahui, sektor yang mengalami pertumbuhan ada secara total, diketahui ada sebanyak 11 kategori selama kuartal III. Untuk sektor pertambangan diketahui berhasil menjadi komoditas kedua yang mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni sebanyak 7,78 persen. Hal ini juga merupakan efek dari adanya kenaikan harga komoditi sejak awal tahun dan juga produksi. Muai dari biji logam, batu bara, lignit dan lain sebagainya.

Kemudian, kondisi demikian juga memberikan imbas pada kenaikan permintaan alat berat yang mana dibutuhkan untuk keperluan penggalian barang-barang tambang. Pihak Kementerian Perindustrian merilis penjualan alat bera sampai kuartal III 2021 telah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama ada tahun sebelumnya.

Sofyan Gumelar selaku Sekretaris Perusahaan IPCC, mengatakan bahwa peningkatan pada industri pertambangan maupun alat berat ikut memberikan pengaruh terhadap peningkatan pada kegiatan bongkar muat througput atau kargo alat berat pada terminal IPCC.

Berdasarkan data operasional tercatat sampai akhir tahu lalu IPCC telah melakukan pelayanan kargo alat berat sebanyak 10.023 unit alat berat impor dan untuk alat berat ekspor adalah sebanyak 5.440. Dengan demikian nilai impornya naik sebanyak 180,13 persen apabila dibandingkan periode tahun 2020. Sedangkan untuk ekspor tercatat turun sebesar 13,35 persen.

"Berdasarkan informasi dan pemantauan di terminal IPCC bahwa jenis alat berat yang banyak ditangani di Terminal IPCC mayoritas ialah untuk jenis excavator. Selain itu, juga terdapat sejumlah alat berat jenis wheel loader dan bulldozer yang biasanya digunakan pada industri pertambangan," ujar Sofyan dalam keterangan tertulis, Kamis (20/1)