freightsight
Kamis, 25 April 2024

PENGIRIMAN UDARA

Ekspor Perikanan Kian Mudah Karena Sinergitas Antar Lembaga

8 November 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Bandara pengiriman darat

Shipment Airport © Kyaw Naing via Unsplash

Melalui Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar, sebanyak 1.838 ekor ikan kerapu hidup berhasil di ekspor ke Hongkong, dengan menggunakan direct flight atau penerbangan langsung. Secara total, berat dari ikan yang di ekspor kali ini berhasil mencapai 11 ton, dan hal ini merupakan wujud keberhasilan kerjasama dari 9 perusahaan eksportir. Untuk pengirimannya sendiri dilakukan dengan menggunakan pesawat cargo Garuda Indonesia.

“Potensi ekspor komoditas perikanan di Sulawesi Selatan sangat besar dan menjadi hub ekspor di Kawasan Timur Indonesia,” kata Kepala Pusat Karantina Ikan, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Riza Priyatna saat pelepasan ekspor di Makassar.

Riza juga menyebutkan bahwa, BKIPM adalah salah satu unit dari eselon I di Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang berhasil melaksanakan program jaminan sistem kesehatan ikat dan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan.

“Tujuannya untuk meningkatkan kepercayaan pasar dunia akan komoditas perikanan yang sehat, bermutu dan aman dikonsumsi manusia,” sambung Riza.

Selain itu, Riza juga mengatakan bahwa keberhasilan dari pengiriman langsung kali ini tidak lepas dari sinergi antara Balai Besar KIPM (BKIPM) Makassar dengan Bea Cukai, Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan, dan Pt Garuda Indonesia Tbk.

“Alhamdulillah, ini buah dari sinergitas, kami melaksanakan kegiatan ekspor langsung komoditas perikanan melalui pesawat udara (direct flight) dengan tujuan Hongkong,” kata Riza.

Dari penuturan Riza, ekspor ikan langsung ke Hongkong ini, memiliki tujuan utama untuk mengangkat daya saing profil perikanan dari Sulawesi Selatan, pada negara tujuan (Hongkong). Selain itu, program ekspor ini juga sebagai wujud dukungan pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor kelautan dan perikanan.

Ia memastikan jajaran BKIPM ke depan akan selalu memberikan layanan yang maksimal, misalnya dengan memberikan kemudahan dalam penerbitan sertifikat *hazard analysis critical control point *(HACCP), dan juga cara karantina yang baik.

"Dengan *direct export * ini biaya pengiriman ekspor dapat lebih murah dan mampu menjaga kualitas komoditas perikanan dan menurunkan tingkat kematian ikan yang diekspor karena waktu tempuh yang lebih singkat," jelas Riza.